kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

IHSG gagal menguat pada perdagangan Rabu (22/1), ini penyebabnya


Rabu, 22 Januari 2020 / 18:42 WIB
IHSG gagal menguat pada perdagangan Rabu (22/1), ini penyebabnya
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati papan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (13/1).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,08% ke level 6.233,453, Rabu (22/1). Padahal, di awal perdagangan IHSG sempat bergerak di zona hijau dan menyentuh level tertingginya di angka 6.265,514. Namun pada akhirnya IHSG harus terkapar di zona merah. 

Pelemahan hari ini pun melengkapi pergerakan IHSG yang telah melemah tiga hari berturut-turut yakni sejak 20 Januari 2020.

Baca Juga: Rekomendasi teknikal saham ADRO, JSMR dan ASII untuk perdagangan Kamis (23/1)

Meski demikian, investor asing masih memburu saham-saham domestik hingga mencatatkan net buy asing sebesar Rp 290,12 miliar di semua pasar (all market).

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, ada beberapa faktor yang menyebabkan pelemahan IHSG hari ini. Salah satunya adalah imbas dari revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh Dana Moneter Internasional/International Money Fund (IMF).

Dalam outlook yang dirilis di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Economic Forum (WEF) di Kota Davos, Swiss pada Senin (20/1), IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global hanya berkisar di angka 3,3% untuk tahun ini atau turun dari proyeksi 3,4% pada Oktober 2019.

Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,08% ke 6.233 pada akhir perdagangan hari ini

Salah satu penyebabnya adalah pelemahan ekonomi di pasar Negara berkembang seperti India. Selain itu, adanya risiko ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga membuat IHSG loyo hari ini.

“Selain itu, secara teknikal memang IHSG memasuki fase koreksinya untuk membentuk fase wave 2,” ujar Didit kepada Kontan.co.id, Rabu (22/1).

Baca Juga: IHSG turun, tiga saham bank diburu asing hingga akhir sesi I

Sementara itu, Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi, dalam risetnya mengatakan saham-saham sektor pertambangan menjadi penjegal langkah IHSG. Ia mengatakan, jatuhnya saham berorientasi pertambangan disebabkan turunnya harga komoditas tambang energi hingga logam.

“Investor masih terlihat berhati-hati pada pasar saham Indonesia melihat sejumlah kasus yang masih membayangi kekhawatiran investor serta musim laporan keuangan yang memaksa investor untuk wait and see,” tulis Lanjar dalam riset (22/1).

Baca Juga: IHSG menguat tipis di awal perdagangan Rabu

Adapun saham-saham basis pertambangan yang mengalami penurunan cukup dalam seperti MEDC (-4.97%), INDY (-4.00%), TINS (-3.66%), ADRO (-3.53%) dan ANTM (-3.14%)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×