Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak flat cenderung melemah, pada perdagangan awal Jumat (9/6). Indeks turun 3 poin atau 0,06% ke posisi 5.699,07 pada pukul 9:18 WIB.
Kekuatan sektor yang menguat dan melemah hampir sama besar. Sektor saham yang menguat antara lain infrastruktur, barang konsumer dan pertambangan. Sementara sektor saham aneka industri turun sebesar 1,12%, diikuti pelemahan sektor finansial dan agrikultur.
Sejatinya, kondisi Indonesia masih diliputi sentimen positif. United Nations Conference of Trade & Development (UNCTAD) misalnya, menyematkan Indonesia menjadi negara destinasi investasi favorit keempat dunia. Kabar ini menyusul kenaikan rating dari S&P bahwa Indonesia kini layak investasi.
"Saya menilai, sentimen UNCATD pengaruhnya lebih terasa ke sektor riil," kata Aditya Perdana Putra, Analis Semesta Inovest, kemarin (9/6).
Bank Indonesia juga kemarin mengumumkan rekor cadangan devisa Indonesia, yaitu US$ 124,95 miliar pada akhir Mei 2017.
Namun, pasar masih mempertimbangkan faktor eksternal. Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri kemarin mengatakan, pasar masih akan menunggu keputusan bank sentral AS Federal Reserve terkait kenaikan suku bunga. FOMC akan digelar pada 13-14 Juni.
"Selain itu, ketegangan di Timur Tengah juga mendorong IHSG melemah," katanya. Prediksi dia, IHSG bergerak antara support 5.672 dan resistance 5.730.
Sementar itu, Bursa Asia bergerak mix pagi ini. Indeks Topix dan Nikkei 225 naik 0,23% dan 0,81%.
Indeks Hang Seng terkoreksi 0,16% dan Indeks Shanghai di China menguat 0,19%, setelah pengumuman inflasi 1,5% di China pada bulan Mei 2017.
Indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,86% dan Indeks ASX 200 di Australia melaju 0,19%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News