Sumber: Financial Times,Reuters | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Bursa Amerika Serikat (AS) menutup perdagangan flat, Kamis (8/6), sementara pelaku pasar mencerna testimoni mantan Kepala FBI James Comey soal peran Rusia pada kampanye Presiden Donald Trump.
Dari testimoni Comey di hadapan Senat, investor mencari petunjuk, apakah Trump akan bisa mengatasi masalah hukum, sehingga tetap memproses agenda pro-ekonominya, seperti pemangkasan pajak dan pelonggaran regulasi.
Comey tadi malam tanpa ragu menegaskan, ada intervensi Rusia pada pemilu 2016 tapi tak ada surat suara pemilih yang dimanipulasi. Sejumlah analis menilai, pernyataan Comey tak lebih mengejutkan dibanding sebelumnya.
Indeks AS The Dow Jones Industrial Average alhasil menguat meski tipis sebesar 8,84 poin atau 0,04% menjadi 21,182.53 pada penutupan. Indeks S&P 500 bertambah 0,65 poin atau 0,03% menjadi 2.433,79. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 24,38 poin atau 0,39% menjadi 6.321,76.
"Jika seharusnya ada yang lebih mengejutkan, kita akan mendengar lebih banyak ketimbang yang sudah dikatakan," kata Scott Wren, Senior Global Equity Strategist di Wells Fargo Institute di St. Louis, Missouri, dikutip Reuters.
Namun, ada juga suara pesimis. "Ini akan membuat administrasi Trump lebih sulit mencapai paket stimulus fiskal. Bisa jadi, reformasi pajak dan belanja infrastruktur jauh lebih kecil ketimbang yang diperkirakan. Bisa juga stimulus fiskal mundur dari 2018 menjadi 2019," kata John Canavan, Market Strategist di Stone & McCarthy Research Associates, Princeton, New Jersey.
Pelaku pasar juga mengamati jalannya pemilu Inggris. Berdasarkan exit poll sementara, Perdana Menteri Theresa May kehilangan suara mayoritas.
Sementara itu, bank sentral Eropa (ECB) memutuskan mempertahankan bunga dan membawa euro menyentuh level terendah sejak 31 Mei di US$ 1,1196.
Sedangkan harga minyak mentah dunia sempat menyentuh US$ 45,2 setelah rilis data cadangan minyak AS dan kembalinya produksi minyak Nigeria, yang dikhawatirkan makin menambah pasokan minyak dunia yang sudah berlimpah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News