Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (10/12). Hari ini, IHSG ditutup naik 15,55 poin atau 0,21% ke 7.453,28 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebanyak 259 saham naik, 311 saham turun dan 228 saham stagnan. Di mana, total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 23,35 miliar saham dengan total nilai Rp 15,18 triliun.
Hari ini, delapan indeks sektoral mengalami penguatan dan tiga indeks sektoral lainnya tergelincir ke zona merah.
Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor barang baku yang naik 1,98%, sektor barang konsumen non primer naik 0,77% dan sektor energi yang naik 0,59%.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Saham MAPA, PTPP, GJTL untuk Perdagangan Rabu (11/12)
Sedangkan indeks sektoral yang melemah adalah sektor properti yang turun 1,20%, sektor perindustrian turun 0,61% dan sektor kesehatan turun 0,22%.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius melihat, pergerakan IHSG hari ini fluktuatif, tetapi berakhir ditutup dalam kondisi positif.
“Ini dipengaruhi oleh hasil data ritel sales Indonesia bulan November 2024 yang mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan bulan lalu,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (10/12).
Pada perdagangan Rabu (11/12) besok, IHSG dilihat Joshua akan bergerak di level support 7.300 dan resistance 7.570.
IHSG diproyeksikan bakal berpotensi menguat dan masih melanjutkan breakout neckline pola double bottom yang tertembus dan pergerakan trend bullish yang sudah berada di atas garis EMA200.
Joshua menyarankan, saham yang menarik untuk dicermati pada perdagangan esok adalah TINS, ENRG, AUTO, dan PTBA.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan besok dengan support 7.396 dan resistance 7.457.
Pergerakan IHSG besok akan dipengaruhi beberapa sentimen, seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
“Investor juga masih mencermati rilis data ekonomi China dan mencermati kebijakan The Fed pada bulan Desember ini,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (10/12).
Herditya pun menyarankan investor untuk mencermati saham ADRO dengan target harga Rp 2.790 - Rp 2.840 per saham, ERAA Rp 430 - Rp 436 per saham, dan BUKA Rp 134 - Rp 138 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News