Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memerah di awal pekan. Senin (12/1) IHSG turun 0,55% ke level 5.187,93. Investor asing juga masih mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp 67,90 miliar.
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan penurunan IHSG itu dikarenakan reaksi para investor terhadap data ketenagakerjaan AS yang menurun. "Investor juga merespon tingkat upah tenaga kerja per jam di AS yang turun," katanya.
Sementara dari dalam negeri, para investor juga tengah menunggu pengumuman tingkat suku bunga atau BI rate yang dijadwalkan digelar pada Kamis, 15 Januari mendatang. Aditya memprediksi BI rate akan stagnan di level 7,75%.
Eddy Wijaya, Analis Sinarmas Sekuritas memaparkan, laju indeks saham esok (13/1) masih akan dipengaruhi dari harga minyak mentah dunia. Investor juga akan mengamati data ekonomi China.
Sedangkan dari sisi teknikal, Acmad Yaki Yamani, Analis Sucorinvest Central Gani mengatakan RSI melemah dan stochastic berpotongan death cross. Indikator MACD berpotensi death cross dan munculnya three black cows candle. "Penurunan indeks hari ini diikuti dengan penurunan volume," terangnya.
Dengan begitu ketiga analis ini sama-sama mengira IHSG akan melemah besok. Aditya memperkirakan, IHSG akan bergerak di kisaran 5.160 - 5.234. Sedangkan Yaki di 5.160 - 5.211. Sedangkan Eddy memperkirakan rentang pergerakan 5.169 - 5.211.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News