Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indo Premier Sekuritas memprediksi, pasar saham Indonesia akan melanjutkan kenaikan pada pekan ini. Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal tertopang sejumlah sentimen domestik dan eksternal.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan, sentimen domestik paling mendominasi pergerakan pasar minggu ini.
"Sentimen domestik yang dimaksud adalah lanjutan rilis laporan keuangan tahun 2022, data pertumbuhan ekonomi, data cadangan devisa, serta rilis indeks keyakinan konsumen dan penjualan retail," kata Mino dalam keterangan resminya, Senin (6/2).
Sejumlah emiten besar akan menerbitkan laporan keuangan pekan ini, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham CPO saat Harga Referensi Sawit Turun
Terkait pertumbuhan ekonomi, Badan Pusat Statistik (BPS) pada Senin (6/2) mengumumkan, ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh 5,31%. Angka ini lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70%. Realisasi ini juga sesuai dengan konsensus Bloomberg yang memprediksi ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh 5,30% year on year (YoY).
Sentimen domestik lainnya terkait dengan cadangan devisa yang dalam dua bulan terakhir terus meningkat. Dengan begitu, cadangan devisa diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan menjaga volatilitas rupiah.
Selanjutnya, ekspektasi turunnya angka inflasi dan membaiknya ekonomi di dalam negeri diprediksi akan membuat konsumen semakin yakin. Apalagi, indeks keyakinan konsumen sepanjang tahun lalu tetap optimis atau konsisten di atas angka 100.
Penopang domestik lainnya yakni musim Natal dan tahun baru bisa menjadi faktor utama yang menopang penjualan retail bulan Desember 2022. Sementara itu, sentimen eksternal yang menopang pasar pada minggu ini adalah musim laporan keuangan PepsiCo Inc, AztraZeneca Plc, dan BNP Paribas serta data klaim pengangguran.
Mino menyampaikan, data klaim pengangguran di AS terus menunjukkan adanya tren penurunan. Hal ini akan menjadi salah satu pertimbangan The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya ke depan.
"Data minggu lalu ada penambahan 500.000 tenaga kerja di AS, di luar ekspektasi. Sektor tenaga kerja AS di tengah kebijakan moneter ketat justru masih sangat positif," ucap Mino.
Tertopang sejumlah sentimen domestik dan eksternal ini, Indo Premier merekomendasikan buy 17 saham untuk trading hingga 10 Februari 2023. Sebanyak 17 saham tersebut adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Bank, Kinerja Emiten Diprediksi Makin Membaik
BBRI (support Rp 4.560, resistance Rp 4.910)
BJTM (support Rp 720, resistance Rp 765)
HMSP (support Rp 930, resistance Rp 1.120)
GGRM (support Rp 20.900, resistance Rp 26.975)
ERAA (support Rp 450, resistance Rp 560)
RALS (support Rp 665, resistance Rp 730)
MAPI (support Rp 1.275, resistance Rp 1.530)
ANTM (support Rp 2.220, resistance Rp 2.450)
BUKA (support Rp 270, resistance Rp 334)
GOTO (support Rp 106, resistance Rp 138)
BIRD (support Rp 1.595, resistance Rp 1.800)
PWON (support Rp 440, resistance Rp 480)
BSDE (support Rp 925, resistance Rp 1,030)
CTRA (support Rp 950, resistance Rp 1,050)
APLN (support Rp 150, resistance Rp 168)
EMTK (support Rp 1.030, resistance Rp 1.285)
SCMA (support Rp 220, resistance Rp 250)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News