Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat 55,45 poin atau 0,85% pada perdagangan hari ini Selasa (7/8). IHSG ditutup menguat di level 6.602,56.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, pergerakan IHSG hari ini rebound di sekitar MA50 setelah kekhawatiran akan varian baru Omicron sedikit mereda. Akan tetapi, pergerakannya masih dibayangi banyak ketidakpastian terutama dari sentimen global.
Untuk perdagangan besok Rabu (8/12), IHSG diprediksi melanjutkan penguatan. Level support akan berada di 6.560-6.513 dan level resistance di 6.631 - 6.655.
"Secara teknikal candlestick membentuk higher high dan higher low disertai indikator stochastic yang bergerak membentuk golden cross mengindikasikan potensi penguatan," ungkap Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (7/12).
Baca Juga: IHSG diprediksi lanjut menguat pada Rabu (8/12), ditopang sentimen domestik
Adapun pergerakan IHSG masih akan dibayangi kekhawatiran akan kebijakan The Fed terkait inflasi dan suku bunga yang diperkirakan akan lebih agresif.
Di tengah proyeksi IHSG yang diproyeksi melanjutkan penguatan, saham-saham ini dicermati analis:
1. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
CTRA mengalami koreksi, kembali ke sekitar area support tren konsolidasi. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 1.060-Rp 1.085 per saham. Stop loss di Rp 1.040 per saham. Adapun target harganya di kisaran Rp 1.120-Rp 1.150 per saham.
2. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)
MIKA mengalami koreksi, akan tetapi masih bergerak di tren penguatan jangka pendek. Investor bisa masuk di harga Rp 2.350-Rp 2.380 per saham. Stop loss di Rp 2.320 per saham. Target harganya berada di Rp 2.440-Rp 2.480 per saham.
Baca Juga: IHSG menguat 0,85% ke 6.602 di akhir perdagangan Selasa (7/12), asing catat net sell
3. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
SMGR mengalami koreksi, akan tetapi masih bergerak di tren penguatan jangka pendek. Analis menyarankan masuk di harga Rp 8.050 -Rp 8.250 per saham. Stop loss di Rp 7.950 per saham. Adapun target harganya di Rp 8.650-Rp 8.850 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
