kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Diproyeksi Tembus 7.000, Cermati Saham-Saham Pilihan Analis di Bulan September


Minggu, 03 September 2023 / 17:03 WIB
IHSG Diproyeksi Tembus 7.000, Cermati Saham-Saham Pilihan Analis di Bulan September
IHSG Diproyeksi Tembus 7.000, Cermati Saham-Saham Pilihan Analis di Bulan September


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Di samping itu, Guntur turut mengingatkan pemberlakuan auto reject simetris dapat memengaruhi likuiditas pasar. Meski demikian, Guntur masih melihat peluang IHSG kembali menembus di atas 7.000 pada bulan September 2023.

Nico sepakat, IHSG berpotensi menembus ke atas 7.000, namun dengan laju yang tidak terlalu kencang.  Soal penerapan auto rejection simetris, Nico justru melihat dampaknya tidak akan terlampau signifikan bagi IHSG.

Sebab, dampak dari ARB simetris umumnya akan lebih terasa terhadap fluktuasi saham-saham lapis kedua dan ketiga yang secara bobot tidak terlalu besar. "Saham big cap lebih stabil. Kalau saham big cap terpapar ARB simetris, pasti ada isu negatif khusus di emiten tersebut," sebut Nico.

Baca Juga: Menguat 1,19% Sepekan, IHSG Bisa Menguji 7.000 Lagi di Pekan Depan

Momentum Koleksi Saham

Pengamat Pasar Modal dan Founder WH-Project William Hartanto menambahkan, secara historis bulan September bukan momentum yang bagus untuk mengharapkan rally. Pasalnya, gerak IHSG di bulan September justru cenderung bottoming atau melemah terbatas.

Setelah itu, biasanya IHSG baru mulai naik dari bulan Oktober dan dilanjutkan rally hingga akhir tahun. Oleh sebab itu, muncul istilah "September Slump". William memperkirakan IHSG September ini akan berada pada rentang support 6.784 dan resistance di 7.000 dan 7.100.

"Saya pribadi nggak meyakini September akan buruk bagi IHSG. Namun jika bottoming terjadi, maka investor bisa mulai koleksi saham di bulan ini supaya akhir tahun bisa panen," kata William.

Senada, Ratih mengatakan jika IHSG mengalami koreksi, maka momentum ini bisa menjadi peluang untuk akumulasi saham di saat harganya sedang terdiskon. Kalkulasi Ratih, IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung melemah dalam rentang 6.850 - 7.050 di bulan ini.

Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) Kembali Pasok Ayam Hidup dan Karkas Ayam ke Singapura

Secara teknikal, Ratih menyarankan trading plan untuk bulan September dengan mengoleksi saham PT Astra International Tbk (ASII) di area Rp 6.550, target pada resistance Rp 6.800 dan stoploss jika menembus level Rp 6.250.

Kemudian, buy saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) pada harga Rp 1.685, target resistance Rp 1.750 dan pertimbangkan cutloss jika break support Rp 1.640. Rekomendasi selanjutnya, buy PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) di harga Rp 3.390, target di resistance Rp 3.600 dan stoploss jika break support Rp 3.140.

 

Sementara itu, Nico memprediksi IHSG bulan ini ada di rentang 6.925 - 7.030. Nico menyematkan rekomendasi buy untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Baca Juga: Berkah Hengkangnya Dana Asing dari China

Sedangkan Daniel menaksir IHSG akan bergerak di level support 6.830 dan resistance di 7.000. Pelaku pasar bisa mencermati saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), dan PT Jayamas Medica Industri Tbk (OMED).

Sementara itu, William menjagokan saham emiten yang punya bisnis energi terbarukan, minyak dan properti. Saham pilihannya adalah BRPT, PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×