Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di area 6.716,45, usai melemah 0,60% pada akhir pekan lalu, Jum'at (7/7). Meski secara akumulasi, IHSG mampu menguat 0,82% sepanjang pekan pertama bulan Juli ini.
Dari 11 sektoral saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), hanya ada tiga sektor yang mengalami pelemahan pada periode 3 Juli - Juli 2023. Yakni sektor teknologi yang melemah 0,77%, sektor kesehatan (0,27%) dan sektor keuangan (0,24%).
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengamati pada perdagangan awal Juli 2023 ini, sektor energi dan barang baku mengalami penguatan. Masing-masing ter-apresiasi 4,58% dan 3,32%.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp 593 Miliar, Cermati Saham yang Banyak Dikoleksi Dalam Sepekan
Padahal, saat IHSG terkoreksi sebanyak 2,76% sepanjang semester pertama 2023, kedua sektor tersebut tertinggal jauh dengan pelemahan yang pelemahan signifikan. Sektor energi dan barang baku melemah di paruh pertama 2023 sejalan dengan potensi turunnya permintaan komoditas Indonesia akibat lesunya kondisi ekonomi global.
Menurut Ratih, katalis yang mempengaruhi sektor barang baku saat ini yaitu stimulus dari pemerintah Indonesia untuk segmen properti terkait relaksasi PPN 11% untuk rumah bersubsidi yang tertuang dalam PMK 60/PMK.010/2023. Peraturan ini dapat memberikan dampak positif ke sektor barang baku, khususnya semen dan metal mining.
Sementara itu, hilirisasi yang terus dikembangkan akan meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) di sektor metal mining. Hanya saja, Ratih punya catatan jika melihat kedua sektor ini berdasarkan katalis global.
Baca Juga: BBCA dan SMGR Terbesar, Ini Saham yang Banyak Dilego Asing Selama Sepekan
"Jika dilihat secara global, belum ada katalis signifikan yang menjadi asa pergerakan sektor barang baku, terlebih sektor energi di tengah masih kuatnya potensi kebijakan moneter hawkish dari beberapa negara maju hingga di akhir tahun 2023," kata Ratih dalam risetnya, Minggu (9/7).