Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 6.113,11 pada perdagangan Selasa (28/9). IHSG melorot 9,383 poin atau 0,15%.
Mengutip catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas sektor di bursa memang memerah. Penurunan paling dalam dirasakan oleh sektor transportasi dan logistik hingga 1,97%. Setelahnya ada sektor kesehatan dan finansial yang melorot masing-masing 1,53% dan 1,14%.
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan mencermati, pergerakan IHSG yang melemah melanjutkan koreksi pada hari sebelumnya. Pergerakan IHSG masih dibayangi kekhawatiran akan tapering serta kenaiakan yield US Treasury. Di sisi lain, sentimen dari dalam negeri juga masih minim.
Baca Juga: Didominasi sentimen global, simak prediksi pergerakan IHSG untuk Rabu (29/9)
Sentimen-sentimen tersebut diprediksi masih berpengaruh pada perdagangan Rabu (29/9). Dennies memperkirakan IHSG akan bergerak melemah dengan level support di 6.094 hingga 6.075 dan resistance di 6.134 dan 6.155.
"Secara teknikal candlestick membentuk lower high dan lower low dengan stochastic yang membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan," ungkap Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (28/9).
Baca Juga: IHSG melemah, SMMA, MPPA, dan UNTR paling banyak dibeli asing pada Selasa (28/9)
Di tengah pergerakan IHSG yang diprediksi melemah, saham-saham ini bisa dicermati:
1. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
PGAS mengalami koreksi namun masih bergerak dalam tren penguatan. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 1.160-Rp 1.190 per saham. Stop loss di Rp 1.150 per saham. Adapun target harganya berada di Rp 1.210- Rp 1.240 per saham.
2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)
Mengalami koreksi namun masih bergerak dalam tren penguatan. Investor bisa masuk saham ini di harga Rp 1.150-Rp 1.170 per saham. Stop loss di Rp 1.135 per saham. Target harga WIKA di Rp 1.225–Rp 1.250 per saham.
3. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
ADRO breakout resistance dengan volume tinggi dan didukung kenaikan harga batubara. ADRO berpotensi melanjutkan penguatan. Target price/stop loss/entry level ditingkatkan. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 1.720-Rp 1760 per saham. Stop loss di Rp 1.700 per saham. Target harganya berada di Rp 1.900-Rp 1.950 per saham.
Baca Juga: Wall Street tumbang pada awal perdagangan Selasa (28/9)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News