Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,15% ke level 7.182,83, pada perdagangan Kamis (9/6). Sepanjang perdagangan Kamis (9/6), IHSG sebenarnya cenderung bergerak di zona hijau hingga akhirnya melorot menjelang penutupan perdagangan.
Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup melemah karena profit taking dengan rentang pergerakan yang terbatas. Di sisi lain ada pengaruh kekhawatiran dari AS setelah yield treasury melonjak di atas 3%.
Meskipun begitu, dari dalam negeri masih ditopang sentimen rilis kinerja emiten per kuartal I-2022 dan pembagian dividen.
Untuk perdagangan Jumat (10/6), pergerakan IHSG diprediksi masih akan melemah. Secara teknikal candlestick membentuk doji dengan stochastic yang membentuk deadcross di area overbought mengindikasikan rentang penguatan sudah terbatas dan berpotensi mengalami koreksi.
Baca Juga: IHSG Turun 0,15% ke 7.182 Hingga Tutup Pasar Kamis (9/6)
"Pelemahan diperkirakan akan bersifat sementara," jelas Dennies dalam risetnya, Kamis (9/6).
Adapun IHSG akan memiliki level support di 7.116 hingga 7.050. Sementara itu resistance-nya di 7.234 hingga 7.286.
Di tengah pergerakan IHSG yang masih akan melemah, analis mencermati saham-saham ini:
1. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
IHSG mengalami koreksi dan mencapai level stop loss. Analis menyarankan sell/take profit. Investor bisa masuk lagi di harga Rp 1.150-Rp 1.175 per saham. Stop loss di Rp 1.130 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.225 - Rp 1.250 per saham.
2. PT PP Tbk (PTPP)
Mengalami koreksi namun masih bergerak dalam tren bullish. Investor bisa masuk di harga Rp 955 - Rp 975 per saham. Stop loss di Rp 945 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.000-Rp 1.025 per saham.
Baca Juga: Jelang Rapat The Fed, Pelaku Pasar Mengincar Sektor yang Diselimuti Sentimen Positif
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
Candlestick membentuk higher high dan higher low dengan volume cukup tinggi berpotensi melanjutkan penguatan. Analis menyarankan masuk di harga Rp 8.350 per saham. Stop loss di Rp 8.250 per saham. Adapun target harganya di Rp 8.600-Rp 8.750 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News