Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 4,65 poin atau 0,07% ke level 6.581,785 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (5/11).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mencermati, pergerakan IHSG masih berpotensi tertekan. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah minimnya sentimen yang dapat mendongkrak IHSG, setelah data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 tumbuh lebih lambat dari perkiraan.
"Selain itu, belum ada capital inflow yang melaju signifikan ke dalam pasar modal Indonesia membuat pasar bergerak lebih konsolidatif," jelasnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Minggu (7/11).
Baca Juga: Masih dibayangi rilis data GDP, IHSG Senin (8/11) diproyeksikan bergerak sideways
Ia memperkirakan, IHSG akan melanjutkan pelemahan di kisaran 6.504 hingga 6.619 pada perdagangan di awal pekan, Senin (8/11).
Beberapa saham yang dicermatinya ada BBCA, HMSP, PWON, TBIG, ITMG, EXCL, BINA, dan KLBF.
Senada, Analis Indo Premier Sekuritas Mino memperkirakan IHSG berpeluang melemah dengan level support 6.550 dan level resistance 6.610.
"Data GDP kuartal III 2021 yang lebih rendah dari ekspektas dan peluang berlanjutnya pelemahan harga batubara akan menjadi sentimen negatif di pasar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (5/11).
Faktor tersebut juga memperberat pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan Jumat lalu.
Selanjutnya: Melemah tipis pada Jumat (5/11), ini proyeksi IHSG pada pekan depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News