Reporter: Muhammad Musa | Editor: Noverius Laoli
Adapun sentimen positif lain berasal dari realisasi loan growth atau tingkat pertumbuhan pinjaman sebesar 12,15% Year on Year (YoY) di Mei 2024. Angka tersebut masih relatif tinggi meski turun dari 13,09% YoY di April 2024.
“Data ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi masih solid, meski dibayangi pelemahan nilai tukar Rupiah,” terang Alrich.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyebut, IHSG ditopang oleh sektor transportasi (IDX Transportation) dan infrastruktur (IDX Infrastucture) masing-masing sebesar 1,55% dan 1,51%. Selain itu, perilisan suku bunga BI juga turut menopang laju penguatan IHSG.
Baca Juga: TLKM & AMMN Teratas, Cek Saham yang Banyak Diburu Asing Saat IHSG Turun, Rabu (19/6)
“Untuk besok (Jumat), kami perkirakan penguatan IHSG akan cenderung terbatas dengan support di 6.710 dan resistance 6.840,” kata Herditya kepada Kontan, Kamis (20/6).
Dirinya mencermati saham BRIS dengan target harga Rp 2.500 – Rp 2.570 per saham, ELSA berkisar di level Rp 428 – Rp 436 per saham, dan DOID di harga Rp 500 – Rp 510 per saham.
Saham pilihan menurut Alrich untuk perdagangan Jumat (21/6) meliputi BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, dan HRUM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News