Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,04% menuju level 7.075 pada perdagangan Rabu (5/10). Namun, IHSG berpotensi terkoreksi pada perdagangan, Kamis (6/10).
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan, IHSG sempat uji resistance di level 7.130, sebelum ditutup flat pada level 7.075.385 pada hari ini.
Dengan pergerakan tersebut, IHSG membentuk pola inverted hammer. Pembentukan pola tersebut memperkuat proyeksi fluktuasi IHSG pada rentang 7.050-7.130 di perdagangan besok.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,04% ke 7.075 Pada Perdagangan Rabu (5/10), Sektor Transportasi Melaju
Sentimen eksternal yang beragam mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini dan besok. Dimulai dari rencana OPEC+ untuk memangkas produksi hingga 2 juta barel per hari di November 2022, dikhawatirkan kembali meningkatkan tekanan inflasi terutama di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Hal ini memicu koreksi pada mayoritas indeks di Eropa pada Rabu (5/10) sore.
Terkait hal tersebut, kekhawatiran bahwa European Central Bank (ECB) dan the Fed akan tetap agresif dalam beberapa pertemuan ke depan kembali meningkat.
"IHSG diperkirakan fluktuatif pada rentang 7.050-7.130 di perdagangan Kamis," kata Valdy saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (5/10).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, penguatan IHSG hari ini didukung oleh penguatan bursa AS dan regional Asia yang juga bergerak menguat.
Baca Juga: Sejumlah Emiten LQ45 Ini Mencatat Penurunan Kinerja pada Semester I-2022
"Hal itu karena tumbuhnya harapan pelaku pasar akan sikap The Fed yg cenderung kurang agresif," imbuh Herditya.
Untuk Kamis (6/10), MNC Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak terkoreksi dengan support 6.995 dan resistance 7.135. Investor dapat mencermati saham-saham emiten teknologi, seperti GOTO dengan target harga Rp 250 - Rp 254 per saham dan EMTK Rp 1670 - Rp 1810 per saham.
Sementara, Valdy merekomendasikan speculative buy untuk memanfaatkan potensi rebound pada saham-saham rate-sensitive, terutama ADHI, PTPP, WIKA, WSKT, GOTO dan BUKA. Saham lain yang dapat diperhatikan, meliputi SCMA, INCO, AKRA dan BRPT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News