Reporter: Muhammad Musa | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,10% ke level 7.234,20 pada Selasa (30/4). IHSG diprediksi mengalami pelemahan dengan support di level 7.155 dan resistance di 7.256 pada Kamis (2/5).
CEO Edvisor Profina Visindo, Praska Putrantyo melihat, penguatan IHSG yang terjadi pada perdagangan terakhir ditopang oleh aliran dana investor asing yang kembali masuk ke pasar saham senilai Rp 974 miliar. Investor asing tampak kembali mengakumulasi saham-saham bank besar, serta saham dari grup Barito, seperti BREN dan TPIA.
Selain itu, penguatan IHSG juga ditopang oleh saham-saham dari sektor transportasi dan logistik, energi, barang baku, serta keuangan yg naik lebih dari 1%.
Baca Juga: Kamis (2/5), IHSG Rawan Koreksi Usai Libur Hari Buruh
Menurutnya, IHSG diperkirakan akan bergerak cenderung melemah di kisaran area support-resistance 7.155 – 7.256 pada Kamis (2/5).
Dari domestik, pelaku pasar menantikan rilis pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia per kuartal I-2024 dan hasil rilis inflasi domestik per April 2024 yang diperkirakan naik.
Kemudian dari global, terdapat perilisan data-data meliputi keputusan suku bunga The Fed pada Rabu (1/5) dan angka pengangguran Amerika Serikat (AS).
“Pelaku pasar mengantisipasi rilis data angka pengangguran AS dan rilis rilis pertumbuahn PDB Indonesia yang diproyeksikan terjadi pelambatan,” kata Praska kepada Kontan, Rabu (1/5).
Praska menilai, investor dapat melakukan buy on weakness pada saham-saham bluechips, saham-saham dengan prospek kinerja keuangan yang bagus serta valuasi yang kompetitif.
Hal ini berkaca pada tekanan eksternal yang masih tinggi, di antaranya tekanan pada kurs rupiah terhadap dolar AS dan harga komoditas energi dan logam yang kembali merangkak naik.
“Hal ini memicu spekulasi kenaikan laju inflasi di kuartal II-2024," imbuh Praska.
Baca Juga: Mayoritas Laba Bank KBMI 4 Tumbuh Mini, Ini Rekomendasi Sahamnya
Secara teknikal, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer melihat, indikator dari stochastic adalah golden cross. Adapun histogram Moving average convergence/divergence (MACD) bergerak positif dimana garisnya menunjukkan golden cross dan volume meningkat.
Ia memprediksi, IHSG akan kembali melemah hingga kisaran support 7.155 – 7.191, jika kembali bergerak bearish. Dalam skenario bullish, IHSG berpeluang menembus resistance 7.285 – 7.313.
Mifathul merekomendasikan saham-saham untuk perdagangan Kamis (2/5), diantaranya ASSA dengan target harga Rp 795 – Rp 815, GJTL di level harga Rp 1.190 – Rp 1.215, ICBP di level harga Rp 11125 – Rp 11.225, dan TOWR di harga Rp 825 – Rp 840
Sedangkan Praska menjagokan saham ASII dengan target harga Rp 5.775, TINS sebesar Rp 1 035, MDKA berkisar di harga Rp 2.900, dan INDF di level harga Rp 6.600, serta TLKM di harga Rp 3.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News