kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

IHSG diprediksi masih akan menguat hingga awal November


Selasa, 16 Oktober 2018 / 19:32 WIB
IHSG diprediksi masih akan menguat hingga awal November
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan pasar Selasa (16/10) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 1,28% atau setara
73,56 poin ke level 5.800.

Mino, analis Indo Premier Sekuritas mengatakan, tren penurunan IHSG sudah mereda. "Prediksi bisa sampai awal November mengingat emiten akan merilis laporan kinerja keuangan," kata Mino, Selasa (16/10).

Mino bilang, sentimen dari dalam negeri hari ini, pertama terkait dengan neraca perdagangan yang kemarin surplus sehingga tekanan terhadap rupiah sedikit mereda dan tentunya ini baik untuk semua terutama perbankan dan sektor barang konsumsi. Kemudian yang kedua ekspektasi kinerja keuangan emiten di kuartal tiga yang masih baik.

"Untuk sentimen dari luar negeri, menguatnya beberapa indeks regional dan yield obligasi Amerika Serikat tenor 10 tahun yang kembali turun di bawah level 3,2% serta naiknya beberapa komoditas seperti minyak mentah dan batubara," kata Mino.

Pada perdagangan Rabu (17/10) IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya. "Sentimennya saya pikir tidak jauh berbeda dengan hari ini, yaitu tekanan terhadap rupiah yang mulai mereda seiring dengan membaiknya neraca perdagangan, aksi beli investor asing di pasar saham dan ekspektasi kinerja emiten di kuartal ketiga," kata Mino.

Pada hari ini, investor asing mencatatkan pembelian tertinggi pada saham-saham BUMN. Menurut data RTI, hari ini TLKM membukukan net foreign buy sebesar Rp 65,7 miliar, BBNI sebesar Rp 64,9 miliar, BMRI sebesar Rp 46,8 miliar dan PGAS sebesar Rp 40,4 miliar. "Menarik untuk masuk segera mengingat ekspektasi terhadap kinerjanya untuk kuartal ketiga cukup baik," tutup Mino

Mino merekomendasikan buy saham BMRI denga target harga akahir tahun Rp 8.300, BBNI dengan target harga Rp 8.900, TLKM hold pada harga Rp 3.700, dan buy saham PGAS dengan target harga Rp 2.500. IHSG Rabu (17/10) diprediksi menguat dengan rentang support di level 5.740 dan resistance di level 5.870.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×