Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,99% ke level 6.011,83 pada perdagangan Jumat (29/11). Meski demikian, selama sepekan ke belakang IHSG telah terkoreksi 1,45% dan mencatatkan net foreign sell (jual bersih asing) sebesar Rp 2,99 triliun.
Pada perdagangan Senin (2/12), beberapa analis memprediksi IHSG akan lanjut menguat. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, penguatan ini tidak terlepas dari rilis data ekonomi salah satunya adalah rilis data inflasi secara bulanan dan secara tahunan.
Baca Juga: Saham HMSP dan ASII teratas, ini dia 10 saham penggerus IHSG di November 2019
Menurut survei, lanjut Dessy, angka inflasi pada November 2019 mencapai 3,06% secara tahunan dan 0,2% secara bulanan. Prediksi ini lebih rendah dibanding capaian inflasi tahun lalu yang mencapai 3,13% secara tahunan. “Apabila rilis data aktual sesuai ekspektasi, maka pasar akan berpotensi rebound setelah minggu lalu mengalami net foreign sell sebesar Rp 2,99 triliun,” ujar Dessy.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga memprediksi IHSG akan menguat jelang pengumuman data inflasi. Menurut William, data inflasi bulan ini akan berada dalam kondisi yang terkendali sehingga dapat menjadi sentimen positif pada pergerakan IHSG besok (2/11).
Baca Juga: Kapitalisasi pasar bursa pada pekan ini turun 1,4% menjadi Rp 6.919,5 triliun
Selain itu, capital inflow yang tercatat secara year-to-date (ytd) masih cukup besar dibandingkan capital outflow tahun sebelumnya. Hal menunjukkan akan minat investor terhadap pasar modal Indonesia yang masih cukup besar. “Mengawali bulan keduabelas, IHSG masih terlihat akan bergerak pada zona hijau,” ujar William.
Besok, William memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran 5.912–6.123. Sementara Dessy memprediksi IHSG akan menguat dan bergerak di kisaran 6.005–6.095 pada perdagangan besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News