kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.164   36,00   0,22%
  • IDX 7.057   73,30   1,05%
  • KOMPAS100 1.054   14,06   1,35%
  • LQ45 829   12,02   1,47%
  • ISSI 214   1,30   0,61%
  • IDX30 423   6,54   1,57%
  • IDXHIDIV20 509   7,28   1,45%
  • IDX80 120   1,60   1,35%
  • IDXV30 125   0,51   0,41%
  • IDXQ30 141   1,89   1,36%

IHSG diperkirakan tumbuh 12%-15% tahun depan


Minggu, 12 November 2017 / 23:04 WIB
IHSG diperkirakan tumbuh 12%-15% tahun depan


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Goldman Sachs Group Inc dan BlackRock Group Inc mengeluarkan laporan yang menyebut potensi investasi di emerging market tahun 2018 masih bagus. Indonesia sebagai salah satu emerging market pun bisa terimbas. Analis melihat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tumbuh hingga 15%.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra dan Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee sepakat bahwa IHSG tahun 2018 bisa tumbuh di kisaran 12%-15%. Adapun untuk 2017, Aditya pasang target IHSG di level 6.100 dan Hans di level 6.000. “Kalau IHSG ditutup tinggi, yakni di 6.100 tahun ini, di tahun depan kami pasang target IHSG 6.400. Relatif berkurang targetnya,” ujar Hans.

Jelang tahun politik, di 2018 nanti Hans memprediksikan pemerintah akan gencar menyelesaikan semua proyek yang berjalan. Menurutnya pemerintah juga tak akan agresif mengejar pajak. Hal ini diharapkan bisa memberikan stimulus bagi dunia usaha.

Sementara itu, dari luar negeri Hans melihat kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih akan dominan, terutama menyangut normalisasi neraca The Fed. Dari Eropa, krisis Catalonia juga bisa mempengaruhi pasar saham. Sealain itu, tentunya laju pertumbuhan ekonomi Tiongkok turut menjadi perhatian.

Aditya memprediksikan, di tahun depan sektor saham perbankan dan consumer goods masih akan stabil memberikan return tinggi. Lainnya, Aditya juga melihat industri pengolahan juga akan membaik, imbasnya sektor industri dasar akan menarik. "Real estate, property, masih underperform," tambah Aditya.

Aditya mengatakan, posisi bursa Indonesia akan tetap stabil jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara. “Target pertumbuhaan ekonomi masih 5,4%. Kita masih miss di beberapa target. Tapi ada perbaikan di infrastruktur. Jadi bisa tetap stabil,” ujarnya.

Secara year to date, IHSG naik 13,69%. Angka ini di atas indeks saham Malaysia yang mencapai 6,12% dan Thailand sebesar 9,57%. Tapi, Indonesia masih berada di bawah Filipina yang mencapai 23,28% ytd dan Singapura 18,72% ytd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×