kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG diperkirakan melemah pekan depan, simak sentimen pemicunya


Minggu, 26 Juli 2020 / 17:07 WIB
IHSG diperkirakan melemah pekan depan, simak sentimen pemicunya
ILUSTRASI. Karyawan mengamati layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,21% ke level 5.082,99 pada penutupan perdagangan Jumat (24/7). Dalam sepekan terakhir, IHSG menguat tipis 0,07%. 

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi IHSG berpeluang konsolidasi melemah pada pekan depan, dengan support di level 5.074-5.031 dan resistance di level 5.162-5.200.

"Pelaku pasar dalam negeri perlu hati-hati dengan sentimen positif vaksin karena masih butuh waktu untuk memastikan suksesnya vaksin tersebut. Selain itu masih ada potensi gagal pada pengujian fase tiga," jelasnya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Minggu (26/7). 

Baca Juga: IHSG diprediksi turun pada Senin, analis Phintraco: Jangan agresif buy on support

Sentimen lain terkait Covid-19 yakni meningkatnya infeksi yang menimbulkan kekhawatiran adanya kebijakan pengendalian seperti lockdown. Sebab, hal tersebut dapat menekan situasi pemulihan aktivitas bisnis yang telah terjadi selama ini.

Selain itu, pelaku pasar saat ini mengharapkan laba dan potensi membaiknya bisnis perusahaan-perusahaan, khususnya yang berada di sektor teknologi. Ketika laporan tidak sesuai harapan maka pasar akan tertekan. 

Dari Amerika Serikat (AS), rilis data dinilai tidak terlalu baik seperti klaim pengangguran mingguan. Adapun saat ini pelaku pasar cenderung menanti rilis data PDB kuartal kedua. Konsensus analis memperkirakan PDB AS turun 35%. 

Di sisi lain, pelaku pasar mengikuti kelanjutan stimulus fiskal pemerintah AS. Besar harapan ada paket  lanjutan yang tidak berbeda jauh dengan yang ada saat ini. Partai Republik dikabarkan mempertimbangkan untuk memperpanjang tunjangan pengangguran menjadi sebesar US$ 400 per bulan hingga Desember.

Kelanjutan konflik China dan AS menjadi sentimen memberatkan lainnya. Aksi saling tutup konsulat kedua negara di Houston dan Chengdu berisiko berkembang lebih jauh dan melanggar kesepakatan perjanjian fase Satu. Sehingga bukan tidak mungkin perang dagang kedua negara berlanjut. 

Baca Juga: Dibayangi sentimen negatif, berikut prediksi IHSG untuk perdagangan Senin (27/7)

Sementara dari Eropa, ekonomi zona Eropa menunjukkan tanda perbaikan setelah pelonggaran lockdown menjadi sentimen positif. Akan tetapi, kondisinya diperkirakan belum akan pulih sebelum Covid-19. Di sisi lain,  dana pemulihan  sebesar 750 miliar euro atau setara US$ 862 miliar dinilai tidak terlalu kuat. 

Sekadar informasi, mengutip keterangan Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sepekan terakhir rata-rata volume transaksi harian meningkat 23,56% menjadi 10,53 miliar saham. Sementara rata-rata nilai transaksi harian juga meningkat 20,62% menjadi Rp 8,38 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×