Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini diperkirakan melemah lagi. IHSG ditutup melemah signifikan 1,89% di level 6.140,17 pada Selasa, 26 Januari 2021.
Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan indikator teknikal MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal negatif.
Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG. Nafan mengatakan, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada kisaran 6.064,55 hingga 6.195,15.
Baca Juga: Wall Street menguat, Nasdaq turun setelah mencetak rekor
IHSG pada Selasa 26 Januari 2021 melemah menurut Nafan disebabkan, kasus Covid-19 di Tanah Air sudah menembus 1 juta menjadi sentimen negatif bagi pasar. Dia menambahkan, kebijakan pemerintah dalam memperpanjang masa PPKM, serta kenaikan kasus Covid-19 berpotensi memberikan sentimen negatif bagi pasar.
Padahal menurut Nafan, seharusnya hasil rilis foreign direct investment (FDI) kuartal IV tahun 2020 di atas ekspektasi pasar bisa memberikan katalis positif bagi indeks.
Di sisi lain, kebijakan politik luar negeri Biden yang lebih tegas terhadap China membuat pasar khawatir dan bisa berpengaruh terhadap hubungan perdagangan di antara kedua negara tersebut. "Pasar juga menanti hasil rapat The Fed," terang Nafan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
1. Bank Negara Indonesia (BBNI). Pergerakan harga saham BBNI telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham BBNI adalah akumulasi beli pada area Rp 5.950 – Rp 6.075, dengan target harga di level Rp 6.150, Rp 6.600, Rp 6.825 dan Rp 7.950. Support ada di Rp 5.950 dan Rp 5.750. Saham BBNI ditutup di Rp 6.075. (RoE: 5.05%; PER: 19.43x; EPS: 311.32; PBV: 0.98x; Beta: 1.92).
2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Pergerakan harga saham BBRI telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham BBRI adalah akumulasi beli pada area level Rp 4.620 - Rp 4.650, dengan target harga secara bertahap di level Rp 4.760, Rp 4.840 dan Rp 4.950. Support ada di Rp 4.570 dan Rp 4.450. Saham BBRI ditutup di Rp 4.650. (RoE: 9.50%; PER: 30.43x; EPS: 154.15; PBV: 2.89x; Beta: 1.44).
Baca Juga: IHSG masih dibayangi sentimen negatif hingga Rabu (27/1)
3. Bank Tabungan Negara (BBTN). Pergerakan harga saham BBTN telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham BBTN adalah akumulasi beli pada area Rp 1.670 – Rp 1.710, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.740, Rp 1.805, Rp 1.865, Rp 2.110 dan Rp 2.180. Support ada di Rp 1.620. Saham BBTN ditutup di Rp 1.710. (RoE: 8.34%; PER: 12.06x; EPS: 142.20; PBV: 1.00x; Beta: 2.23).
4. BPD Jawa Barat dan Banten (BJBR). Pergerakan harga saham BJBR telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham BJBR adalah akumulasi beli pada area level Rp 1.590 – Rp 1.640, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.670, Rp 1.715, Rp 1.775, Rp 1.910 dan Rp 2.050. Support ada di Rp 1.570 dan Rp 1.505. Saham ditutup di Rp 1.635 (RoE: 13.96%; PER: 10.00x; EPS: 164.99; PBV: 1.40x; Beta: 1.88).
5 Bank CIMB Niaga (BNGA). Pergerakan harga saham BNGA telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi beli untuk saham BNGA adalah akumulasi beli pada area Rp 990 – Rp 925, dengan target harga secara bertahap di level Rp 995, Rp 1.030, Rp 1.060 dan Rp 1.185. Support ada di Rp 880. Saham BNGA ditutup di Rp 925. (RoE: 6.13%; PER: 9.31x; EPS: 99.84; PBV: 0.57x; Beta: 1.73).
6. Eagle High Plantations (BWPT). Pergerakan harga saham BWPT telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Rekomendasi saham BWPT adalah akumulasi beli pada area Rp 112 – Rp 116, dengan target harga secara bertahap di level Rp 119, Rp 128, Rp 149 dan Rp 170. Support ada di Rp 112, Rp 107 dan Rp 102. Saham BWPT ditutup di Rp 116. (RoE: -27.07%; PER: -3.69x; EPS: -31.41; PBV: 1.00x; Beta: 2).
Baca Juga: IHSG anjlok, investor asing menadah saham-saham ini pada perdagangan Selasa (26/1)
7. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN). Terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. Rekomendasi saham CPIN adalah akumulasi beli pada area level Rp 6.075 – Rp 6.225, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.550, Rp 7.025 dan Rp 7.475. Support ada di Rp 6.075 dan Rp 5.975. Saham CPIN ditutup di Rp 6.200. (RoE: 13.46%; PER: 35.32; EPS: 185.45; PBV: 4.57x; Beta: 0.9).
8. Indofood Sukses Makmur (INDF). Saham INDF ditutup di Rp 6.575. (RoE: 6.57%; PER: 11.56x; EPS: 568.57; PBV: 0.76x; Beta: 0.61). Terlihat pola inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham INDF. Rekomendasi saham INDF adalah akumulasi beli pada area level Rp 6.425 – Rp 6.575, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.750, Rp 7.500 dan Rp 8.275. Support ada di Rp 6.425 dan Rp 6.175.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News