Reporter: Muhammad Musa | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis sebesar 0,39% atau naik sebanyak 27,23 poin ke angka 6.974,90 pada perdagangan Kamis (6/6). IHSG berpeluang menguat dengan support di angka 6.947 dan resistance di level 6.992 pada perdagangan akhir pekan, Jumat (7/6).
Secara teknikal, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer menyebut, IHSG diperkirakan akan kembali melemah ke kisaran support 6.893–6.934 bila kembali bergerak bearish. Adapun dalam skenario bullish, IHSG berpeluang menembus resistance 7.032–7.052 pada Jumat (7/6).
Di akhir pekan, IHSG akan dipengaruhi data ekonomi dalam negeri yaitu cadangan devisa Mei yang diperkiraan mencapai US$ 135 miliar. Sedangkan, data ekonomi dari luar negeri terdapat neraca perdagangan April Amerika yang diperkiraan turun sebesar US$ 71 miliar, neraca perdagangan Mei China menjadi US$ 72 miliar, dan neraca perdagangan April Jerman mencapai 25,6 miliar euro.
Analis MNC Seuritas Herditya Wicaksana menyebut, gerak penguatan IHSG merupakan rebound teknikal atas terkoreksinya IHSG secara agresif pada perdagangan sebelumnya. Di sisi lain, adanya penguatan nilai tukar rupiah pada pagi hari turut andil dalam penguatan IHSG.
Selanjutnya, investor akan menantikan rilis data neraca dagang Amerika Serikat (AS) malam ini dan neraca dagang China keesokan harinya. “Untuk besok, kami perkirakan IHSG berpeluang menguat dengan support di 6.947 dan resistance di 6.992.
Baca Juga: Semua Indeks Syariah Tertekan, Ini Deretan Saham yang Potensial
Sementara Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang menyebut, saham-saham bank menjadi penggerak utama rebound IHSG pada Kamis (6/6). Menurut dia, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan ke atas level psikologis 7.000 pada Jumat (7/6).
Penguatan yang terjadi pada saham-saham perbankan sejalan dengan penguatan nilai tukar rupiah ke angka Rp 16.255 per dolar AS atau menguat sebesar 0,15% pada Kamis (6/6) sore. Apresiasi rupiah ini dipicu atas antisipasi pemangkasan suku bunga oleh European Central Bank (ECB) sebesar 25 basis point (bps) serta perubahan pandangan terhadap arah kebijakan the Fed.
“Berdasarkan jajak pendapat oleh CME FedWatch Tools pada Kamis (6/6), peluang pemangkasan the Fed Rate di September 2024 masih bertahan di atas 55%,” kata Alrich kepada Kontan.co.id, Kamis (6/6).
Berdasarkan sentimen di atas, Alrich menilai, nilai tukar rupiah berpeluang melanjutkan penguatan di Jumat (7/6). Dengan demikian, saham bank, terutama bank-bank berkapitalisasi besar (BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI) dapat kembali diperhatikan di Jumat (7/6).
“Saham-saham ini diperkirakan kembali menopang IHSG di Jumat (7/6),” imbuh Alrich.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.974 Kamis (6/6), Net Sell Asing Tembus Rp 592 Miliar
Disamping saham-saham bank, Alrich merekomendasikan, pelaku pasar dapat memperhatikan peluang rebound lanjutan pada saham ULTJ, INTP, dan NCKL di perdagangan akhir pekan, Jumat (7/6).
Adapun Herditya cenderung mencermati saham MYOR dengan target harga Rp 2.410–Rp 2.470, ERAA berkisar di level Rp 426–Rp 444, dan MAPA di harga Rp 900–Rp 960.
Sedangkan Miftahul merekomendasikan untuk buy terhadap saham-saham AVIA dengan target harga Rp 565–Rp 580, BBRI berkisar di level Rp 4.590–Rp 4.700, dan ERAA di harga Rp 426–Rp 434, serta MYOR di harga Rp 2.420–Rp 2.470.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News