Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren negatif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berlanjut di hari kelima, Kamis (27/2). Mengutip RTI, pukul 09.15 WIB, indeks terkoreksi 0,58% ke level 5.656,722.
Penurunan IHSG ini sekaligus menyentuh rekor terdalamnya. Tercatat 137 saham turun, 93 saham naik, dan 98 saham stagnan.
Di awal perdagangan, total volume capai 520 juta saham. Dengan nilai transaksi mencapai Rp 573 miliar.
Aksi ambil untung investor asing turut membebani langkah IHSG. Di pasar reguler, net sell asing Rp 115,203 miliar dan Rp 115,091 miliar keseluruhan market.
Baca Juga: Apakah IHSG rontok alasan tepat menjual saham? Cek dulu petunjuk ini!
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menuturkan penyebaran virus corona atau COVID-19 ke luar benua Asia menjadi faktor pemberat yang paling dominan.
Sentimen lain yang turut menyeret IHSG adalah pernyataan Amerika Serikat yang mengeluarkan Indonesia dari status negara berkembang. "Masih ada potensi pelemahan IHSG ke level support di 5.620 hingga 5.625," kata Hendriko ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/2).
Asal tahu, indeks Dow Jones (DJIA) selama perdagangan Rabu sempat naik +461 poin dan bertahan cukup lama di area hijau, akhirnya akibat kekhawatiran akan dampak Virus Corona ditutup kembali turun -123.77 poin (-0,46%).
Baca Juga: Bursa Asia melanjutkan penurunannya karena kekhawatiran virus corona
Dalam tiga hari saja, DJIA turun tajam sekitar -2023 poin (-7,17%), di tengah terus bertambahnya jumlah korban akibat Virus Corona hingga 26 Februari telah mencapai 2.764 orang tewas dan 81.000 orang terjangkit virus Corona, berpotensi mendorong turun IHSG.
Jatuhnya Bursa Asia Kamis pagi ini, juga berpotensi mendorong jatuhnya IHSG Kamis ini. “Kami tetap antusias merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari Sektor Logam, Bank, Retail, Konsumer, Infrastruktur Telko fan Konstruksi dalam perdagangan Kamis ini,” kata analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News