Reporter: Rika Theo, Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Mengawali perdagangan Kamis (5/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau, naik ke angka 4.086,34 dari posisi penutupan kemarin di level 4.075,92.
Setelah semalam bursa New York tutup untuk peringatan hari kemerdekaan Amerika Serikat dan bursa Eropa bergerak pada kisaran sempit bahkan terkoreksi tipis di penutupannya, hari ini para pelaku bursa masih cenderung wait and see.
"Wait and see pada bursa regional ini membuat sentimen 'aliran dana asing' menjadi sentimen utama untuk perdagangan hari ini," kata analis Universal Broker, Satrio Utomo.
Ia menambahkan, kemarin pemodal asing membukukan posisi beli hampir Rp 1 triliun di pasar reguler. Adapun total volume transaksi kemarin mencapai US$ 3,97 miliar.
Karenanya, Satrio memperkirakan IHSG akan bergerak bervariasi pada kisaran 4.025-4.150 dengan saham batubara dan saham lapis ketiga yang menjadi penggerak IHSG. "Hanya penutupan di bawah 4.025 yang akan memberikan sinyal bearish," ujarnya.
Sementara analis lainnya memprediksi hari ini IHSG akan bergerak konsolidasi dulu. Secara teknikal, IHSG dan sejumlah saham sudah memasuki zona jenuh beli (overboought).
Analis Astronacci International, Gema Goeyardi mengamati IHSG semakin mendekati target resisitance keduanya di 4.100. Menurutnya, saat-saat seperti ini akan semakin banyak retail trader yang agresif dalam membeli saham dan seringkali melupakan bahwa institutional trader sedang bersiap-siap untuk melakukan distribusi baik dalam skala besar ataupun kecil.
"Hal itu dapat terlihat dari mulai munculnya candle reversal yang cukup potensial untuk setidaknya membawa IHSG kembali bergerak flat dalam fase konsolidasi atau koreksi minor," ungkapnya, Kamis (5/7).
Pada pukul 09.48, IHSG terlihat sedikit terkoreksi dari posisi pada pembukaan yaitu di angka 4.068,03.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News