Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan pada sesi II diperkirakan akan mengalami penguatan, meski terbatas. Dukungan penguatan datang dari kondisi regional yang cukup positif.
Sentimen positif regional diantaranya datang dari Cina, yang merilis data inflasi yang lebih rendah dari prediksi. Dus, indeks Hang Seng serta Shanghai bergerak positif.
Dari Jepang, sentimen positif masih mengalir dari keputusan Bank of Japan untuk menambah pembelian obligasi dari ¥ 5,2 triliun menjadi ¥ 7,5 triliun.
Ditambah lagi, indeks futures DJIA AS serta FTSE London yang hingga siang ini masih menanjak.
"Namun, perlu diperhatikan imbas dari virus flu burung Cina serta ketegangan antara Korea Utara dan Selatan yang masih belum berakhir. Ini nampaknya masih akan mempengaruhi market," kata Analis Indosurya Asset Management Fridian Warda, Selasa (9/4).
Ia memprediksi IHSG menguat dengan gerakan terbatas antara 4.870-4.950. Untuk saham yang dapat diperhatikan oleh investor, Fridian merekomendasikan INDF, AISA, BMRI, BJBR, BJTM, KLBF dan juag BMTR.
Analis Henan Putihrai Aset Manajemen Hendra Julius memberi pendapat serupa. Menurutnya, jika selama sesi II nanti pergerakan indeks bisa melebihi penutupan pada Senin (8/4) lalu, maka indeks dapat melaju ke level support 4.935 dan resistance 4.946.
"Tapi kalau selama perdagangan nanti pergerakan indeks hanya di bawah penutupan transaksi kemarin, maka saya perkirakan indeks akan berada pada posisi support 4.891 dan resistance di 4.907," ucap Hendra.
Menurut Hendra, untuk menguat IHSG butuh konfirmasi tenaga yang besar. Karena itu, kenaikan indeks tidak akan terlampau tinggi pada perdagangan sesi II. Untuk saham yang dapat diperhatikan, Hendra merekomendasikan saham JAWA, PGAS, BMRI, INDF dan juga PWON.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News