Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG hari ini (13/11) masih akan melanjutkan koreksi lanjutan. IHSG ditutup terkoreksi 0,92% di level 5.458,60 pada Kamis, 12 November 2020.
Menurut Nafan Aji Analis Binaartha Sekuritas, pergerakan IHSG hari ini berdasarkan indikator MACD masih menunjukkan sinyal positif. Meskipun demikian, stochastic maupun RSI sudah terjadi overbought atau jenuh beli.
Di sisi lain, terlihat pola evening star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG hari ini.
Baca Juga: IHSG hari ini (13/11) mulai tertekan, sebaiknya perhatikan saham berikut
Menurut Nafan, berdasarkan rasio fibonacci pergerakan IHSG hari ini akan bergerak di support maupun resistance pada kisaran 5.381,95 hingga 5.529,96.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.
1. BRI Agroniaga (AGRO). Pergerakan harga saham AGRO telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham AGRO pada area level Rp 386 – Rp 392, dengan target harga secara bertahap di level Rp 414, Rp 478 dan Rp 540. Support ada di Rp 386 dan Rp 365. Saham AGRO ditutup di Rp 392. (RoE: 0.80%; PER: 247.50x; EPS: 1.60; PBV: 1.98x; Beta: 2.56).
2. BPD Jawa Barat (BJBR). Terlihat pola bearish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham BJBR. Sell on strength saham BJBR pada area level Rp 1.290 – Rp 1.335, dengan target harga di level Rp 1.175. Resistance ada di Rp 1.350. Saham BJBR ditutup di Rp 1.290. (RoE: 13.96%; PER: 7.82x; EPS: 164.99; PBV: 1.10x; Beta: 1.89).
Baca Juga: Saham perbankan big cap cuan besar, ini kata analis
3. Charoen Pokphand Indonesia (CPIN). Terlihat beberapa pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham CPIN. Sell on strength saham CPIN pada area level Rp 6.775 – Rp 6.900, dengan target harga secara bertahap di level Rp 6.550 dan Rp 6.350. Resistance ada di Rp 6.900 dan Rp 7.300. Saham CPIN ditutup di Rp 6.775. (RoE: 13.46%; PER: 36.13x; EPS: 185.45; PBV: 4.86x; Beta: 0.89).
4. Gudang Garam (GGRM). Pergerakan harga saham GGRM telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. Akumulasi beli saham GGRM pada area Rp 41.000 - Rp 41.475, dengan target harga secara bertahap di level Rp 42.375, Rp 43.300, Rp 47.200 dan Rp 66.125. Support ada di Rp 41.075 dan Rp 39.400. Saham GGRM ditutup di Rp 41.475. (RoE: 13.98%; PER: 10.47x; EPS: 3962.96; PBV: 1.38x; Beta: 1.13).
5. Medikaloka Hermina (HEAL). Terlihat beberapa pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham HEAL. Sell on strength pada area level Rp 3.450 – Rp 3.700, dengan target harga di level Rp 3.280. Resistance ada di Rp 3.800. Saham HEAL ditutup di Rp 3.450. (RoE: 10.98%; PER: 29.67x; EPS: 116.29; PBV: 3.23x; Beta: N/A).
6. Kalbe Farma (KLBF). Pergerakan harga KLBF masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Akumulasi beli saham KLBF pada area level Rp 1.475 – Rp 1.485, dengan target harga secara bertahap di level Rp 1.535, Rp 1.595 dan Rp 1.850. Support ada di Rp 1.460 dan Rp 1.340. Saham KLBF ditutup di Rp 1.485. (RoE: 14.68%; PER: 26.02x; EPS: 57.64; PBV: 3.82x; Beta: 0.9).
Baca Juga: Saham operator kompak turun setelah naik tinggi, simak prospeknya
7. Krakatau Steel (KRAS). Terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham KRAS. Partial sell saham KRAS pada area level Rp 400 – Rp 420, dengan target harga di level Rp 378. Resistance ada di Rp 438. Saham KRAS ditutup di Rp 400. (RoE: 1.97%; PER: 57.80x; EPS: 6.92; PBV: 1.14x; Beta: 2.14).
8. Surya Semesta Internusa (SSIA). Terlihat pola tweezer top candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham SSIA. Sell on strength saham SSIA pada area level Rp 545 – Rp 555, dengan target harga di level Rp 525. Resistance ada di Rp 575. Saham SSIA ditutup di Rp 545. (RoE: -6.34%; PER: -9.71x; EPS: -56.13; PBV: 0.62x; Beta: 0.97).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News