kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG besok masih cenderung koreksi, ini sebabnya


Senin, 17 Desember 2018 / 21:25 WIB
IHSG besok masih cenderung koreksi, ini sebabnya
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham kembali tertekan pada perdagangan awal pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup minus 1,31% ke level 6.089 pada Senin (17/12).

Investor asing mencatatkan nilai penjualan bersih (net sell) Rp 405,61 miliar. Rilis neraca perdagangan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berhasil menyetir arah pergerakan indeks menjadi nomor buncit di antara indeks di kawasan Asia lainnya.

Neraca perdagangan November 2018 mengalami defisit sebesar US$ 2,05 miliar meningkat 12,64% dari defisit neraca perdagangan Oktober yang mencapai US$ 1,82 miliar. Defisit neraca dagang November 2018 berasal dari defisit migas yang mencapai US$ 1,5 miliar dan defisit non-migas US$ 0,58 miliar.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyebut, sentimen negatif defisit neraca dagang tidak akan bertahan lama. “Seperti biasanya, efek rilis data ekonomi kecuali produk domestik bruto (PDB) itu hanya sementara, paling lama tiga hari,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (17/12).

Menurut William ada alasan lain yang benar-benar mempengaruhi pergerakan IHSG ke zona merah pada perdagangan awal pekan ini, yakni adanya gap up atau celah kenaikan pada perdagangan akhir pekan lalu. Akhir pekan lalu IHSG tercatat berada di zona merah dengan pelemahan 0,12% ke level 6.169.

William memprediksi net sell akan kembali berlanjut pada perdagangan Selasa (18/12). Karena pada perdagangan hari ini tidak terlihat indikasi kepanikan investor asing di pasar saham Tanah Air. “Kemungkinan masih ada aksi jual tapi tidak banyak,” kata William.

William memproyeksikan IHSG akan menguat di kisaran support 6.050 dan resistance 6.150.

Setali tiga uang dengan William, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyebut, IHSG berpeluang menguat walaupun terbatas. “IHSG cenderung sideways di atas support 6.050 dan di bawah resistance 6.130, kecenderungannya rebound terbatas ke 6.100,” kata dia.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyebut sentimen lain yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG adalah kepastian kenaikan suku bunga acuan  Federal Reserve atau the Fed sebesar 25 bps menjadi 2,5%. “Hal tersebut mempengaruhi para pelaku pasar untuk memilih wait and see terlebih dahulu,” kata dia.

Nafan mengatakan, secara teknikal, indeks berpotensi kembali mengalami penurunan. MACD sudah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, stochastic dan RSI sudah berada di area netral.

Di sisi lain, terlihat pola long black closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya pelemahan lanjutan. Itu sebabnya Nafan memproyeksikan IHSG akan terkoreksi menuju support 6.061-6.032, dengan level resistance 6.145-6.202.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×