kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Berpotensi Menguat pada Pekan Ini, Cermati Saham Rekomendasi Analis


Senin, 13 Maret 2023 / 13:01 WIB
IHSG Berpotensi Menguat pada Pekan Ini, Cermati Saham Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Papan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Setelah melemah selama tiga pekan berturut-turut, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini diproyeksi menguat. 

Pada pekan lalu, laju IHSG masih tersendat sejumlah sentimen negatif sehingga kembali melemah 0,7% dengan penurunan terdalam pada sektor basic materials sebesar 3,4%, disusul sektor energi 2,7% dan sektor industrials 2,3%.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Rifqi Satria Dinandra, menyebutkan pelemahan IHSG pada pekan lalu terutama terimbas data dari China yang menyebutkan ekonomi hanya akan tumbuh di kisaran 5%. Alhasil, harga-harga mineral dan energi pun terkena imbasnya.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.762,2 di Akhir Sesi Pertama, Sektor Transportasi Paling Loyo

Ia menambahkan bahwa pada minggu lalu sebenarnya ada tiga sentimen dari dalam negeri yang memengaruhi laju IHSG yakni pertama, cadangan devisa, kedua, indeks kepercayaan konsumen dan ketiga, penjualan eceran serta subsidi kendaraan listrik.

Cadangan devisa pada akhir Februari meningkat ke level US$ 140,3 miliar dari sebelumnya US$ 139,4 miliar. Kenaikan disebabkan oleh penerimaan pajak dan penarikan utang luar negeri pemerintah.

Menurutnya, Bank sentral memiliki cadangan devisa yang memadai untuk menjaga stabilitas nilai tukar. 

"Kalau devisa meningkat maka BI akan punya banyak cadangan untuk menstabilkan jika terjadi volatilitas nilai tukar. Cadangan devisa ini penting untuk emiten-emiten yang impor untuk memproduksi," ujarnya, Senin (13/3).

 

Untuk minggu ini, investor dan trader dinilai perlu memperhatikan beberapa sentimen yakni neraca perdagangan, BI Rate, dan juga ada sentimen inflasi AS. 

"Neraca perdagangan yang rilis pada 15 Maret diperkirakan akan surplus US$ 3,2 miliar dan BI diperkirakan akan menahan suku bunga," sebutnya.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.742,3 di Pagi Ini (13/3), Sektor Transportasi Anjlok Paling Dalam

Ia menambahkan, jika neraca perdagangan dan BI Rate benar-benar positif maka akan mengerek IHSG ke jalur penguatan, karena sudah tiga pekan ini IHSG melemah tipis.

Sementara itu, inflasi AS juga dirilis minggu ini. Data ini penting untuk melihat bagaimana arah kebijakan The Fed. Inflasi akan menentukan arah suku bunga AS.  "Apabila inflasi kembali naik, The Fed dikhawatirkan akan lebih agresif dalam menaikkan suku bunga," tegasnya.

Baca Juga: Meski IHSG Melorot, Lima Saham IPO; PTMP, CUAN, SAGE, TRON dan NSSS Masih Berotot

Dihadapkan pada data-data yang mendukung potensi penguatan IHSG pada minggu ini, ia pun merekomendasikan buy untuk trading hingga 17 Maret 2023 pada saham-saham berikut ini: 

  • TLKM : Support: Rp 3.940, Resistance: Rp 4.150 per saham
  • ISAT : Support: Rp 6.900, Resistance: Rp 7.250 per saham
  • BBRI : Support: Rp 4.730, Resistance: Rp 4.980 per saham
  • BMRI : Support: Rp 10.175, Resistance: Rp 10.650 per saham
  • BBNI : Support: Rp 8.800, Resistance: Rp 9.575 per saham 
  • AMRT: Support: Rp 2.770, Resistance: Rp 2.920 per saham

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×