kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG berpotensi melanjutkan koreksi pada awal pekan depan, berikut sentimen pemicunya


Minggu, 20 Desember 2020 / 07:30 WIB
IHSG berpotensi melanjutkan koreksi pada awal pekan depan, berikut sentimen pemicunya


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah dan melemah 9,06 poin atau 0,15% menuju level 6.104,32 pada akhir perdagangan Jumat (18/12). Analis memperkirakan, IHSG berpeluang kembali melemah pada awal pekan depan.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, koreksi pada hari ini merupakan koreksi wajar. Secara teknikal, dia memperkirakan bahwa koreksi IHSG merupakan bagian dari wave (iv) dari wave [v] dari wave 3. “IHSG pun selama masih bergerak di atas MA5 dan masih di atas level 6.000, maka IHSG masih berpeluang untuk menguat kembali,” tutur Herditya, Jumat (18/12).

Herditya menambahkan, pada dasarnya IHSG minim katalis dalam seminggu terakhir. Adapun sentimen yang turut mewarnai pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir salah satunya stimulus dari Amerika Serikat, kemudian kenaikan harga-harga komoditas, dan terbaru ada seruan dari Gubernur DKI perihal pengetatan protokol kesehatan akan Covid-19.

Baca Juga: IHSG menguat 2,80% dalam sepekan, berikut sentimen pendorongnya

Untuk Senin depan, Herditya meramal IHSG masih berpotensi melanjutkan koreksi ke level 6.030-6.060. Sedangkan untuk support berada di level 5.960 dan resistance di level 6.170. Dia merekomendasikan pelaku pasar untuk trading dalam jangka pendek terlebih dahulu.

"Senin (21/12) ada rilis data penjualan motor, tapi biasanya akan mundur terus waktunya. Selain itu pembatasan jam operasional baik kantor ataupun pusat perbelanjaan akan menjadi katalis penggerak IHSG," pungkas dia.

Baca Juga: IHSG melemah dua hari berturut-turut, masih naik 2,80% dalam sepekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×