Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat berada di zona hijau pada perdagangan Jumat (19/6). IHSG tercatat menguat 0,35% atau 17,027 poin ke level 4.942,28.
Berdasar data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) penguatan IHSG pada hari Jumat ditopang oleh sektor industri dasar dan kimia yang tumbuh hingga 1,62%. Selain itu, ada juga sektor aneka industri yang tumbuh 1,29%.
Walaupun menguat, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper bilang penguatan tersebut cenderung terbatas karena masih dibayangi kekhawatiran akan pandemi Covid-19 gelombang kedua. Selain itu, data pengangguran di Amerika Serikat (AS) menunjukkan angka yang masih cukup tinggi.
Baca Juga: Investor asing catat net sell Rp 2,81 triliun pekan lalu, saham ini masih menarik
Adapun IHSG pada perdagangan besok Senin (22/6) diproyeksi akan melemah dengan level support 4.921 hingga 4.900. Sementara level resistance berada di 4.966 hingga 4.990. Ia mengamati, kenaikan kasus pasien memicu kekhawatiran pelaku pasar akan gelombang kedua pandemi Covid-19.
Hal ini akan menyeret pergerakan IHSG esok hari. "Investor juga akan mencermati hasil kebijakan suku bunga Bank of China," jelas Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (19/6).
Tidak berbeda, analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama mengatakan IHSG besok akan bergerak melemah terbatas di level 4.878 hingga 5.013. "Saat ini faktor eksternal, khususnya indeks global, cukup mempengaruhi pergerakan IHSG," jelas Okie ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (21/6). Ia menambahkan, kemungkinan fluktuasi di bursa masih tinggi.
Baca Juga: IHSG diperkirakan melemah di awal pekan
Sementara dari domestik, kondisi fundamental belum dapat menopang penguatan IHSG lebih lanjut. Di sisi lain, sejauh ini ekspektasi pelaku pasar masih sejalan dengan kondisi pemulihan ekonomi yang masih berjalan.
Sebenarnya, lanjut Okie, pekan depan IHSG memiliki peluang bergerak ke level 5.000. Akan tetapi, tekanan aksi jual bersih (net sell) investor asing masih menyelimuti IHSG.
"Level 5.000 menjadi area sensitif," jelasnya. Asal tahu saja, pada penutupan Jumat yang lalu, net sell tercatat hingga Rp 653,44 miliar. Adapun dalam sepekan terakhir net sell mencapai Rp 2,81 triliun.
Baca Juga: Diskon pencatatan saham hingga keringanan biaya, ini stimulus pasar modal dari SRO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News