Reporter: Hasyim Ashari, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar di tengah beragamnya wajah bursa Asia pasca teror London, Senin (5/6). Mengacu data RTI, indeks dibuka naik 0,05% ke level 5.747,399 pada pukul 09.12 WIB.
Tercatat 120 saham bergerak naik, 59 saham bergerak turun, 99 saham stagnan. Volume perdagangan sekitar 737 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 328 miliar.
Lima indeks sektoral menopang IHSG. Sektor pertambangan memimpin penguatan 0,75%. Sedangkan sektor aneka industri paling dalam penurunan 0,56%.
Melanjutkan tren menanjak pada pekan lalu, IHSG di awal pekan ini diprediksi kembali menguat. Selama sepekan terakhir, IHSG naik 0,45% menjadi 5.742,45.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada memprediksi, IHSG selama pekan ini akan bergerak di rentang 5.6905.755. "Kembalinya volume beli dapat mempertahankan IHSG di zona hijau," ujar dia kepada KONTAN, Minggu (4/6).
Secara bulanan, Reza meyakini indeks saham selama Juni bakal lebih baik daripada bulan Mei, yang menguat tipis 0,93%.
Pergerakan IHSG terutama akan dipengaruhi sentimen global. Misalnya pemilu di Italia dan Inggris dan potensi bank sentral AS The Federal Reserve menaikkan suku bunga dalam pertemuan bulan ini.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee juga memprediksi rapat The Fed akan membawa indeks bergerak konsolidasi. Meski begitu, indeks masih memiliki kecenderungan untuk bergerak menguat.
Di sisi lain, pasar di Asia turun ke awal yang beragam pada hari Senin pagi menyusul sebuah serangan di pusat kota London pada akhir pekan kemarin .
Indeks Nikkei 225 turun 0,24% pada awal perdagangan, sementara indeks Kospi Korea Selatan naik 0,04%.
Indeks ASX 200 turun 0,19%, sebagian besar didorong oleh sub-indeks keuangan dan material yang masing-masing turun masing-masing 0,51% dan 0,39%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News