kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG berbalik arah mengekor bursa regional


Selasa, 08 Maret 2016 / 12:26 WIB
IHSG berbalik arah mengekor bursa regional


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski sempat dibuka di zona positif di awal perdagangan tadi, namun, tenaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin melemah. Pada akhir sesi I, indeks mencatatkan penurunan sebesar 0,31% menjadi 4.816,41.

Saham-saham yang berada di jajaran top gainers pagi ini meliputi: PT Tanah Laut Tbk (INDX) naik 33,58% menjadi Rp 179, PT Asuransi Ramayana Tbk (ASRM) naik 25% menjadi Rp 2.875, dan PT Timah Tbk (TINS) naik 13,39% menjadi Rp 720.

Sementara itu, di posisi top losers, terdapat saham-saham: PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) turun 10% menjadi Rp 1.125, PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) turun 10% menjadi Rp 765, dan PT Tira Austanite Tbk (TIRA) turun 9,9% menjadi Rp 173.

Delapan sektor tampak tertekan. Tiga sektor dengan penurunan terbesar adalah: sektor industri lain-lain turun 1,47%, sektor manufaktur turun 0,7%, dan sektor barang konsumen turun 0,65%. Hanya sektor pertambangan dan perdagangan yang berhasil positif dengan kenaikan masing-masing 1,5% dan 0,26%.

Bursa Asia pun memerah

Penurunan IHSG sejalan dengan kondisi pasar saham regional. Siang ini, pukul 12.00 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tercatat melorot 1,2% atau turun dari posisi tertingginya dalam dua bulan terakhir.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan bursa Asia tertekan. Pertama, data ekonomi Jepang yang menunjukkan kontraksi sebesar 1,1% pada kuartal lalu. Meski penurunan tersebut masih di bawah prediksi analis namun hal itu menandakan kecemasan akan efektivitas program yang dijalankan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Faktor lainnya adalah data ekspor China yang anjlok sebesar 25,4% dibanding tahun sebelumnya dalam mata uang dollar pada Februari lalu. Selain itu, tingkat impor China juga turun selama 16 bulan berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×