kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

IHSG anjlok 26,56% dari awal tahun, ini rekomendasi analis untuk saham-saham big cap


Rabu, 08 April 2020 / 21:36 WIB
IHSG anjlok 26,56% dari awal tahun, ini rekomendasi analis untuk saham-saham big cap
ILUSTRASI. Petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 26,56% dari awal tahun. ANTARA FOTO/Muhammad A


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 26,56% dari awal tahun. Penurunan IHSG masih berlanjut hingga hari ini, IHSG ditutup melemah 151,94 poin atau 3,18% ke posisi 4.626,69 pada penutupan perdagangan Rabu (8/4).

Menyusutnya IHSG turut menggerus nilai kapitalisasi pasar (market cap) para emiten, tak terkecuali saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca Juga: Wall Street mendaki puncak pandemi corona

Kepala Riset FAC Sekuritas Indonesia Wisnu Prambudi Wibowo mengatakan, banyak faktor yang menjadi sebab menurunnya harga saham. Faktor utama penyusutan ini terjadi disebabkan multiplayer effect dari adanya pandemi Covid-19, yang memperlambat aktivitas ekonomi.

Ia mengambil contoh PT Astra International Tbk (ASII) yang mengalami penurunan cukup signifikan sejalan dengan proyeksi penjualan kendaraan bermotor untuk 2020 bakal lesu.

Penurunan penjualan tersebut disebabkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang saat ini lebih fokus memenuhi kebutuhan primernya ketimbang kebutuhan sekunder seperti membeli sepeda motor, mobil, televisi, dan lainnya.

Dari awal tahun, saham ASII terjun bebas hingga 44,40% ke level 3.850. Hal ini diikuti market cap ASII yang turun 44,33% dari awal tahun senilai Rp 280 triliun menjadi Rp 155,86 triliun pada Rabu (8/4). Saham ASII masuk dalam daftar 5 saham big cap yang mencatatkan penurunan terdalam sejak awal tahun.

Baca Juga: Aksi jual asing (net sell) masih akan menjegal langkah IHSG besok

Meski begitu, ia menilai fundamental ASII masih terbilang cukup baik. ASII mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp 237,17 triliun sepanjang tahun 2019. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×