kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IHSG Ada Peluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham Untuk Selasa (31/10)


Selasa, 31 Oktober 2023 / 05:40 WIB
IHSG Ada Peluang Menguat, Simak Rekomendasi Saham Untuk Selasa (31/10)
ILUSTRASI. IHSG melemah 0,34% atau 22,90 poin ke 6.735,89 hingga akhir perdagangan Senin (30/10).


Reporter: Recha Dermawan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,34% atau 22,90 poin ke 6.735,89 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/10).

Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, IHSG membentuk pola bearish sandwich bersamaan dengan pelemahan Senin (30/10). IHSG menguji critical level 6.700 dan Stochastic RSI membentuk death cross di pivot level 50%. Dengan demikian, IHSG masih rawan pelemahan lanjutan pada Selasa (31/10).

Adapun dari eksternal, fokus utama adalah antisipasi hasil FOMC the Fed pada tanggal 2 November waktu Indonesia. The Fed diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan di 5,25%-5,5%.

"Akan tetapi, pasar mengantisipasi potensi hawkish statement dari Ketua the Fed, Jerome Powell.” kata Rio kepada Kontan.co.id, Senin (30/10).

Baca Juga: Fenomenal! Bank Mandiri Catat Total Aset di Kuartal III 2023 Tembus Rp 2.007 Triliun

Cenderung berlawanan dengan sentimen di atas, nilai tukar rupiah justru menguat 0,31% ke Rp 15.885 per dolar AS di Senin (30/10) sore. Akan tetapi, penguatan ini belum mampu menopang IHSG dari aksi jual di Senin (30/10).

Dari regional, indeks manufaktur Tiongkok (NBS) yang diperkirakan bertahan di 50,2 di Oktober 2023 diharapkan dapat meredam aksi jual di Selasa (31/10). Masih dari regional, BOJ diperkirakan menahan suku bunga acuan di -0,1%.

Rio memproyeksikan pada perdagangan IHSG cenderung bergerak dengan rentang support 6.650 dan resistance 6.750 Selasa (31/10).

Saham-saham yang dapat diperhatikan di Selasa (31/10) menurut Rio meliputi Bank Mandiri (BMRI), Bank Central Asia (BBCA), Cisarua Mountain Dairy (CMRY), Pertamina Geothermal Energy (PGEO), Vale Indonesia (INCO), dan AKR Corporindo (AKRA).

Baca Juga: Wall Street Terangkat Saham Megacap Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, pelemahan IHSG di tengah pergerakan bursa regional Asia yang menguat dan juga rupiah yang menguat terhadap dolar AS adalah karena para pelaku pasar masih cenderung mencermati kondisi Timur Tengah dan masih mencermati akan adanya rilis data inflasi Indonesia dan kebijakan The Fed pada pekan ini.

“Secara teknikal, kami mencermati kondisi IHSG masih berada pada fase downtrend,” kata Herditya kepada Kontan.co.id, Senin (30/10).

Herditya memperkirakan IHSG berpeluang bergerak menguat terbatas dengan rentang support 6.676 dan resistance 6.740 pada perdagangan hari ini.

Baca Juga: Dana Asing Mengalir Keluar Bikin IHSG Anjlok, OJK Soroti Tekanan di Pasar Saham

Untuk sentimen yang mempengaruhi IHSG pada Selasa (31/10) diperkirakan masih akan sama dengan kemarin, yaitu pasar masih mencermati kondisi Timur Tengah dan data inflasi Indonesia 

Secara teknikal, Herditya merekomendasikan untuk mencermati saham Pertamina Geothermal Energy (PGEO) dengan target harga Rp 1.480 per saham-Rp 1.520 per saham, Panin Financial (PNLF) dengan target harga Rp 284 per saham-Rp 296 per saham, dan Indomobil Multi Jasa (IMJS) dengan target harga Rp 318 per saham-Rp 330 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×