Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Kendati menjadi indeks yang melorot paling dalam sejak awal tahun, beberapa saham dianggap masih prospektif. Dillihat dari sektornya, Alfred menjagokan saham-saham sektor perbankan seperti BBNI dan BMRI. Sementara untuk sektor telekomunikasi ada TLKM.
" Valuasi mengalami penurunan karena penuranan fundamental tidak sebanding dengan penuranan harga sahamnya," jelas Alfred kepada Kontan.co.id, Senin (5/10).
Ia pun mennyarankan buy BMRI dengan target harga Rp 6.450, BBNI dengan target harga Rp 5.300, dan TLKM dengan target harga Rp 3.500. Ketiganya direkomendasikan untuk short term atau dalam jangka waktu hingga akhir tahun. Sebab menurutnya, IHSG masih berpotensi mengalami penguatan antara 5% hingga 10% di kuartal empat ini.
Baca Juga: 11 Emiten siap mengguyur dividen, cek jadwal lengkapnya
Tidak jauh berbeda, Wawan juga menyukai saham-saham plat merah yang tergolong murah. Misalnya, TLKM untuk sektor telekomunikasi, serta BBRI dan BMRI untuk sektor perbankan. Dipilih dua emiten ini dibanding emiten perbankan yang lain karena modalnya tergolong kuat.
" Fungsi modal untuk menyerap kerugian. Semakin kuat permodalannya semakin besar bisa menyerap kerugian atau bisa bertahan," jelas Wawan ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/10). Modal yang kuat akan sesuai dengan kondisi pasar saat ini yang dibayangi resesi. Adapun saham-saham itu disarankan untuk jangka waktu panjang atau lima tahun.
Sekadar informasi, sebenarnya ada saham-saham plat merah yang naik signifikan sepanjang tahun, seperti KAEF dan INAF. Akan tetapi, Wawan merekomendasikan untuk menghindarinya terlebih dahulu sebab valuasinya sudah mahal. Di sisi lain, penguatan sejauh ini cenderung ditopang oleh sentimen-sentimen positif terkait vaksin.
Alfred menambahkan, sentimen positif dari produksi dan distribusi vaksin memang membuat dua emiten farmasi plat merah itu menjadi menarik. Akan tetapi, investor perlu mencermati kembali margin yang didapatkan oleh perusahaan ketika vaksin dipasarkan nantinya. Sebab, ada potensi margin yang dikantongi perusahaan terbatas mengingat harga vaksin musti terjangkau oleh pasar.
Selanjutnya: Kesempatan mengail cuan dividen! Cek cum dividen 11 emiten ini sepekan ke depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News