Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Secara prospek, Wawan bilang tahun depan ekspektasi pertumbuhan ekonomi mencapai 5%-6%. Juga, sejauh ini varian omicron belum menjadi sesuatu yang membuat penerapan PPKM ketat sehingga dia menilai ini menjadi awal yang cukup baik untuk 2022.
Direktur Avere Investama, Teguh Hidayat juga sependapat bahwa penurunan IDX BUMN20 bukan berarti saham-saham BUMN tidak menarik. "Tidak bisa dikatakan kurang menarik karena kinerja mereka turun karena ekonomi belum pulih," sebutnya.
Baca Juga: Jumlah Investor Pasar Modal Naik 89,58% Sepanjang Tahun, Investor Ritel Mendominasi
Dia juga memproyeksikan kinerja BUMN dan secara keseluruhan ekonomi bisa membaik di 2022. Hal itu berangkat dari proses vaksinasi.
Lanjutnya, saat ini dosis pertama sudah mencapai sekitar 70% dan anak-anak juga sudah mulai vaksin.
"Dengan progres yang ada diproyeksikan tidak ada lockdown seperti Juli lalu. Artinya ekonomi bisa tetap berjalan dan kian pulih sehingga kinerja sektor ekonomi bisa bertumbuh dan pada pertengahan 2022 Indonesia harusnya bisa mencapai progres vaksinasi 75% untuk dosis II," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News