kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ICDX mencatatkan transaksi perdagangan multilateral Rp 18 triliun di 2020


Senin, 28 Desember 2020 / 22:09 WIB
ICDX mencatatkan transaksi perdagangan multilateral Rp 18 triliun di 2020
ILUSTRASI. ICDX) membukukan perdagangan multilateral di tahun 2020 dengan nilai transaksi mencapai Rp 18 triliun.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) membukukan perdagangan multilateral di tahun 2020 dengan nilai transaksi mencapai Rp 18 triliun. Pertumbuhan signifikan ini menunjukkan berkembangnya minat para investor terhadap produk berjangka komoditi khususnya produk multilateral.

Pandemi Covid-19 pun tidak menjadi hambatan bagi para investor untuk bertransaksi produk-produk derivatif langsung di dalam bursa ICDX khususnya multilateral. Sebaliknya, investor justru melihat peluang investasi pada perdagangan produk-produk multilateral ICDX.

Sebagai kontrak spot multilateral forex pertama di Asia Tenggara, GOFX (Gold, Oil, Forex) telah mengalami pertumbuhan volume yang fantastis sejak diperkenalkan kepada publik di tahun 2018 yang mencapai 1.991% di 2020. Rata-rata kenaikan volume transaksi mencapai sekitar 900% setiap tahunnya. Secara keseluruhan, transaksi GOFX ini turut berkontribusi secara signifikan dalam pertumbuhan volume transaksi multilateral di bursa ICDX.

Mendukung pertumbuhan tersebut, ICDX juga telah meluncurkan 6 kontrak derivatif baru di tahun 2020, yakni kontrak berjangka minyak mentah berbasis dolar AS, kontrak spot emas berbasis rupiah, dan beberapa kontrak spot cross rate valuta asing. Tahun 2020 juga menjadi awal peluncuran GOFX Micro, kumpulan kontrak multilateral berukuran mikro pertama di Indonesia yang ditransaksikan secara legal di dalam bursa.

Baca Juga: Kinerja ICDX masih positif di tengah gejolak ekonomi akibat pandemi

Dengan ukuran kontrak yang jauh lebih kecil ini, modal awal yang dibutuhkan masyarakat juga tentu menjadi sangat terjangkau untuk mulai bertransaksi produk-produk GOFX Micro. Produk ini menjadi pilihan tepat bagi para investor yang berminat untuk memulai transaksi produk derivatif secara multilateral di dalam bursa. Sejak peluncurannya, nilai transaksi kontrak mikro mengalami rata-rata kenaikan tiap bulan sebesar 83,84 %.

Melalui infrastruktur dan ketersediaan akses yang mudah, jumlah investor untuk produk multilateral di bursa ICDX meningkat 1.520% jika dibandingkan dengan tahun 2019. Kelas trading GOFX Micro memberikan kontribusi terbesar, yakni 55% dari total kenaikan jumlah investor. Dari kenaikan jumlah investor baru, tercatat generasi millenial mendominasi dengan rentang usia rata-rata 21-40 tahun.

Baca Juga: Harga komoditas energi diprediksi terus tertekan hingga akhir 2020, ini sebabnya

Lamon Rutten, CEO ICDX mengatakan, pencapaian ini menjadi semangat ICDX untuk terus meningkatkan kinerja di tahun mendatang. "Meski di tengah pandemi pada tahun 2020, ICDX dengan cepat beradaptasi terhadap dan berhasil melaksanakan 72 kelas trading online dan 12 webinar inkubasi sebagai upaya meningkatkan transaksi multilateral,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (28/12).

Menyambut tahun 2021, ICDX menargetkan adanya peningkatan yang signifikan melalui pengembangan berbagai kontrak derivatif multilateral baru di tahun 2021, serta program edukasi dan literasi untuk berbagai kalangan, terutama generasi muda yang tertarik dengan pasar finansial. ICDX juga akan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak sebagai partner dalam mengembangkan industri perdagangan berjangka komoditi Indonesia.

Baca Juga: Jumlah entitas tidak berizin pialang berjangka bertambah, apa penyebabnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×