kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kinerja ICDX masih positif di tengah gejolak ekonomi akibat pandemi


Minggu, 13 Desember 2020 / 22:27 WIB
Kinerja ICDX masih positif di tengah gejolak ekonomi akibat pandemi
ILUSTRASI. KONTAN/Danielisa Putriadita-Volume Transaksi Meningkat ICDX Gencar Luncurkan Kontrak Investasi Baru


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja transaksi komoditi sepanjang 2020 di klaim Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) cukup positif. Hal tersebut didukung gejolak ekonomi yang terjadi sepanjang 2020.

Crude Oil Commodity Specialist Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI/ICDX) Yoga Tirta megungkapkan di November 2020 saja, perusahaan itu berhasil membukukan total transaksi 58.901 lot. Kinerja positif tampak pada transaksi komoditi emas yang tumbuh 15,02% secara month on month (mom).

Selanjutnya, ada transaksi Forex yang tercatat naik 0,36% secara mom, disusul dengan kenaikan transaksi crude oil sebanyak 86,02% mom.

"Secara year to date (ytd) hingga November 2020 total transaksi multi ICDX mencapai 532.787 lot, atau naik 38,4% dibanding periode yang sama tahun lalu," ungkap Yoga kepada Kontan, Minggu (13/12).

Baca Juga: Harga emas naik turun, platform Treasury tawarkan fitur rencana emas

Adapun kinerja positif dari ketiga komoditi yakni emas, forex dan crude oil tahun ini tidak lepas dari gejolak ekonomi sepanjang 2020 akibat pandemi Covid-19. Kondisi tersebut menyebabkan investor untuk mengalihkan investasinya pada aset komoditi safe haven seperti emas.

Selain itu, pemilu Amerika Serikat (AS) juga ikut meramaikan sentimen di pasar komoditi dan membuat investor melakukan aksi ambil untuk atau profit taking.

Di mana, fokusnya mengacu pada komoditi seperti forex dan crude oil yang memiliki kaitan erat dengan situasi ekonomi di Negeri Paman Sam tersebut.

Di sisi lain, produk yang mencatatkan kinerja kurang maksimal di tahun ini, disebut Yoga yakni palm oil dan timah. Secara mom, transaksi palm oil tercatat turun 7,69% dan timah melorot 72,94%.

"Penurunan itu masih dianggap sangat wajar, mengingat sepanjang 2020 dampak dari Covid-19 sangat berdampak pada penurunan permintaan kedua komoditas tersebut," jelasnya.

Meskipun begitu jika dibandingkan dengan tahun lalu, secara keseluruhan total volume transaksi hingga November 2020 sudah melampaui capaian di 2019.

Asal tahu saja, periode Januari-November 2019, ICDX hanya mencatatkan total volume transaksi 384.964 lot. Sedangkan hingga akhir 2019, perusahaan tersebut membukukan total volume transaksi sebanyak 427.795 lot. "Dengan begitu, bisa disimpulkan kinerja ICDX tahun ini sudah melebihi tahun lalu," tekannya.

Baca Juga: Aspakrindo terapkan pelaporan transaksi aset kripto

Ke depan, ICDX akan tetap fokus menggenjot transaksi multilateral, termasuk dengan menambah variasi produk baru serta edukasi yang lebih gencar ke masyarakat.

Adapun sentimen-sentimen yang masih jadi perhatian ke depan, masih seputar vaksin Covid-19 dan kepemimpinan presiden baru Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang mulai aktif di Januari, 2021.

Fokusnya lebih kepada kelanjutan "PR" yang ditinggalkan presiden sebelumnya Donald Trump terkait hubungan perang dagang antara AS dengan China dan juga AS dengan Iran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×