kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ICDX Mencatat Kenaikan Volume Transaksi Lebih dari 12%, Emas Jadi Favorit Trader


Rabu, 13 Desember 2023 / 19:28 WIB
ICDX Mencatat Kenaikan Volume Transaksi Lebih dari 12%, Emas Jadi Favorit Trader
ILUSTRASI. Porsi transaksi emas di pasar multilateral sebesar 52,35% dan di SPA sebesar 59,04%.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mencatatkan total transaksi industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) sebanyak 5.768.054 lot sejak awal tahun sampai dengan November 2023. Jumlah ini tumbuh 12,81% dibandingkan dengan total transaksi setahun penuh 2022 yang sebanyak 5.113.123 lot. 

Komposisi transaksi di tahun 2023 hingga November terdiri dari 1.517.263 lot transaksi multilateral dan 4.250.791 lot transaksi di Sistem Perdagangan Alternatif (SPA). 

Transaksi multilateral tahun 2023 meningkat 56,33% dibandingkan tahun 2022 yang jumlah transaksinya sebanyak 970.550 lot. Notional value untuk transaksi multilateral selama bulan Januari-November 2023 berkisar pada Rp 7 triliun-Rp 26 triliun dimana notional value terendah Rp 7 triliun terjadi pada bulan Februari dan tertinggi Rp 26 triliun pada bulan Mei. 

Sementara itu, untuk transaksi di SPA terjadi kenaikan transaksi dari tahun 2022 ke tahun 2023 sampai akhir November sebesar 2,61%, dari 4.142.573 lot menjadi 4.250.790. Notional value untuk transaksi SPA selama periode tersebut berkisar pada Rp 641 triliun sampai Rp 915 triliun, dimana notional value terendah Rp 641 triliun terjadi pada bulan April dan tertinggi Rp 915 triliun terjadi pada bulan Oktober.

Baca Juga: Harga Emas Menguat Tipis Rabu (13/12) Sore Jelang Akhir Rapat FOMC

Direktur Utama ICDX Nursalam mengatakan, emas menjadi komoditas yang paling banyak ditransaksikan. Porsi transaksinya di pasar multilateral sebesar 52,35% dan di SPA sebesar 59,04%. Lalu, komoditi yang menempati urutan kedua paling banyak ditransaksikan di pasar multilateral adalah currency sebesar 43,51%, sedangkan di SPA adalah foreign exchange (forex) sebesar 25,57%.

Nursalam menilai, emas menjadi favorit karena pelaku pasar lebih mudah untuk memahami perdagangan dan pergerakan harga emas. Safe haven ini juga lebih aman untuk disimpan.

"Harganya juga naik luar biasa di tahun 2023 karena ketidakpastian politik global. Saat volatilitas tinggi, orang lebih senang untuk trading, sebab lebih mudah mencari gain karena ada pergerakan harga yang signifikan," tutur Nursalam di Jakarta Pusat, Rabu (13/12).

Baca Juga: Ada Sentimen Positif, ICDX Ramal Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Bakal Meningkat

Board Member ICDX Group Fajar Wibhiyadi mengatakan, harga emas sempat menyentuh harga tertinggi sepanjang sejarah di US$ 2.148 per ons troi pada Rabu (4/12). Sentimen tercapainya rekor harga emas ini diperkirakan berasal dari adanya sebuah kapal angkatan laut AS yang masuk secara ilegal di perairan yang berdekatan dengan Second Thomas Shoal, Laut Cina Selatan.

"Sementara sepanjang 2023, harga emas berfluktuasi akibat kebijakan suku bunga The Fed yang agresif," ucap Fajar. 

Untuk tahun 2024, ICDX memprediksi emas tetap akan menjadi komoditas andalan dan favorit para trader. Research and Development ICDX Girta Yoga mengatakan, kinerja dolar AS mempengaruhi pergerakan harganya. Jika dolar AS melemah, maka harga emas akan naik, begitu juga sebaliknya. 

Saat ini, kebijakan suku bunga The Fed berada pada kisaran 5,25%-5,5%. Dalam dot plot pada summary economic projections FOMC pada pertemuan September untuk tahun 2024, mayoritas anggota Federal Open Market Committee (FOMC) melihat suku bunga The Fed akan berada di bawah 5,5% sehingga berpotensi memicu pelemahan dolar AS yang pada akhirnya menaikkan harga emas.

Baca Juga: Langkah OPEC+ Pangkas Produksi Malah Bikin Harga Minyak Turun, Ini Pemicunya

Dalam jangka pendek, harga emas akan dipengaruhi oleh hasil dari pertemuan FOMC yang berlangsung pekan ini. Yoga memprediksi, harga emas di akhir tahun 2023 mempunyai resistance di US$ 2.000-US$ 2.050 per ons troi dan support di US$ 1.950-US$ 1.900 per ons troi. 

Untuk tahun 2024, ICDX memproyeksi, total transaksi industri PBK akan tumbuh 25%. Optimisme ini sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 akan lebih baik dari tahun ini, yakni di kisaran 4,5%-5,3%.

Di samping itu, agenda nasional Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tidak banyak memberikan dampak negatif di sektor perdagangan berjangka komoditi. Pasalnya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan situasi politik di tahun pemilu serta pemilu tahun depan diprediksi tidak sepanas tahun 2014 dan 2019.

Oleh sebab itu, untuk ke depannya, ICDX menyiapkan berbagai agenda strategis demi mendorong peningkatan transaksi. Mulai dari edukasi dan literasi berkelanjutan, pengembangan produk dan pengembangan sumber daya manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×