kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

ICBP pesimistis memenuhi target penjualan


Senin, 05 Oktober 2015 / 08:20 WIB
ICBP pesimistis memenuhi target penjualan


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kelesuan ekonomi dan pelemahan daya beli masyarakat turut menekan kinerja emiten saham konsumer. Salah satunya adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Anak usaha PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ini memproyeksikan, penjualan sepanjang tahun 2015 melambat. Manajemen memprediksi, penjualan pada tahun ini tumbuh di bawah target.

Di awal tahun ICBP mengharapkan penjualan tumbuh dua digit. Tapi tampaknya sampai akhir tahun ini tak akan banyak berbeda dari kinerja di semester pertama," ujar Werianty Setiawan, Direktur ICBP Jumat (2/10).

Dia memperkirakan, tahun ini pendapatan ICBP hanya tumbuh di rentang 5%-10%. Semula ICBP membidik pertumbuhan pendapatan di atas 10%. Dengan asumsi tersebut, maka pendapatan ICBP pada tahun ini sekitar Rp 31,52 triliun hingga Rp 33,02 triliun.

Werianty menjelaskan, kinerja ICBP masih bisa terkompensasi dengan penurunan harga komoditas. Kenaikan bahan baku juga tak setinggi perkiraan.

Namun, pemintaan pasar cenderung melemah. Menurut dia, volume penjualan industri fast moving consumer goods (FMCG) tidak bertumbuh. Penjualan produk utama ICBP terlihat stagnan.

Meski begitu, ICBP masih berusaha meningkatkan penjualan. Caranya, meningkatkan distribusi produk dan efisiensi biaya pemasaran. Tak hanya itu, ICBP terus berinovasi. Hingga semester I 2015, ICBP telah mengeluarkan 24 produk baru dan pembaruan kemasan.

Pada semester pertama tahun ini, pendapatan ICBP tumbuh 6,64% menjadi

Rp 16,55 triliun. Penjualan mi instan berkontribusi terbesar, dengan porsi 65%. Menyusul penjualan produk olahan susu, makanan ringan, minuman, penyedap makanan dan nutrisi.

Pertumbuhan pendapatan ICBP tahun ini jauh di bawah pertumbuhan pendapatan tahun lalu. Pada 2014, misalnya, pendapatan ICBP tumbuh 19,6% dan pendapatan 2013, meningkat 15,6%.

ICBP tengah membangun pabrik mi instan di Palembang dan Cirebon. Pabrik di Cirebon diperkirakan rampung akhir tahun ini dan pabrik Palembang selesai tahun depan. Werianty mengemukakan, ICBP menambah pabrik ketika kapasitasnya telah mencapai 80%.

Harga saham ICBP, pada Jumat pekan lalu, merosot 4,17%, menjadi Rp 12.050 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×