Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan BUMN kembali menyiapkan anak usahanya untuk segera mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kali ini, PT Hutama Karya yang berencana melepas sebagian saham anak usahanya kepada publik.
Perusahaan konstruksi pelat merah ini sedang menyiapkan dua anak usahanya untuk melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) tahun ini. "Kami sedang mempersiapkan PT Hakaaston dan PT HK Realtindo untuk segera IPO," ujar Direktur Pengembangan Hutama Karya Putut Ariwibowo di Jakarta, Rabu (14/3).
Namun, ia belum merinci rencana IPO dua anak usaha HK tersebut. Yang jelas, Hutama Karya menargetkan saham Hakaaston bisa tercatat di bursa pada kuartal ketiga tahun ini. Sementara, untuk IPO HK Realtindo diharapkan bisa dilaksanakan pada akhir 2018 atau paling lambat awal 2019.
Dari IPO nanti, Hutama Karya menargetkan Hakaaston bisa memperoleh dana segar hingga Rp 1 triliun. Saat ini, aset produsen aspal dan beton ini sekitar Rp 500 miliar. Sedangkan, IPO HK Realtindo membidik dana lebih dari Rp 1 triliun, lantaran aset yang dimiliki perusahaan properti ini mencapai Rp 3 triliun-Rp 4 triliun.
Hutama Karya telah mengajukan dokumen ke Kementerian BUMN untuk IPO Hakaaston pada triwulan ketiga nanti. "Tetapi jadwal IPO ini masih rencana kami. Kami akan tetap menunggu rekomendasi dari Kementerian BUMN untuk waktu yang tepat," ujar Putut.
Sebagai informasi, Hakaaston merupakan anak usaha Hutama Karya yang memproduksi aspal dan beton. Selain menyuplai aspal dan beton untuk proyek-proyek Hutama Karya, Hakaaston juga menyuplai ke beberapa klien lain diantaranya PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Nindya Karya, dan Departemen Pekerjaan Umum.
Sedangkan, HK Realtindo merupakan anak usaha Hutama Karya yang bergerak di sektor properti. Perusahaan ini mengembangkan rumah tapak (landed house) di kawasan Sawangan, Depok dan Serang, Banten dan apartemen bertingkat di kawasan MT Haryono, Jakarta Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News