Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) telah menggunakan seluruh dana hasil penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO) senilai Rp 101,75 miliar.
Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (17/7), dana IPO tersebut digunakan untuk empat kebutuhan. Pertama, pelunasan utang ke Bank CIMB Niaga Rp 37,5 Miliar.
Kedua, memenuhi belanja modal Rp 16,83 miliar. Ketiga, ekspansi usaha senilai Rp 38,13 miliar. Keempat, modal kerja sebesar Rp 2,9 miliar. Kondisi itu setidaknya menjadi sinyalemen positif mengingat proses IPO HOTL sempat menarik perhatian publik.
Penyebabnya adalah laporan keuangan HOTL yang masih merah ketika melakukan IPO. Kala itu, HOTL menggunakan laporan keuangan Juni 2012 sebagai dasar valuasi IPO.Pada periode itu, HOTL masih merugi senilai Rp 15,53 miliar. Pada tahun 2010 dan 2011, Saraswati juga merugi masing-masing senilai Rp 9,25 miliar dan 36,92 miliar. BEI berdalih meloloskan Saraswati lantaran dianggap masih mempunyai prospek pasca IPO. Harga HOTL Rabu (17/7) stagnan di Rp 183.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News