Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis menilai PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) memiliki prospek yang cerah, apalagi setelah melakukan aksi korporasi rights issue untuk membentuk holding ultra mikro.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menuturkan, gelaran rights issue juga memperkuat kinerja BBRI. Menurut Okie, Bank Rakyat Indonesia berpeluang untuk mencetak kinerja yang lebih baik pada 2021 dari tahun sebelumnya.
“Merger dengan Pegadaian dinilai dapat memperkuat segmen UKM yang menjadi keunggulan dari BBRI. Membaiknya sektor usaha mikro menjadi katalis positif terhadap pertumbuhan kredit dan kualitas dari aset,” katanya, Rabu (1/9).
Lebih lanjut Okie memperkirakan NPL tahun ini akan turun menjadi 2.36% dari 2.96% pada 2020, sedangkan pendapatan bunga naik 6% dari Rp 116 triliun menjadi Rp 123 triliun pada tahun 2021.
Baca Juga: Bank BRI gelar rights issue jumbo, begini rekomendasi analis untuk saham BBRI
Stabilnya kinerja perusahaan dan adanya pengembangan holding UMi turut mengangkat harga saham BBRI. Hanya saja, Okie memperkirakan untuk jangka pendek pergerakan saham BBRI akan cenderung tertekan, mengingat harga pelaksanaan rights issue di Rp 3.400 atau berada di bawah harga pasar.
Pada perdagangan Rabu (1/9) saham BBRI berada di Rp 3.890 per saham. Untuk saat ini BBRI diperdagangkan dengan PBV 2.44 x atau berada di atas rata-rata industri.
Okie merekomendasikan buy saham BBRI dengan target harga di Rp 4.350 untuk 12 bulan ke depan. Harga tersebut telah mempertimbangkan dampak dari rights issue.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio juga menilai BBRI memiliki prospek yang menarik. Salah satu tujuan rights issue guna menopang permodalan holding UMi bisa meningkatkan penyaluran kredit pada UMKM. Ia memasang target harga Rp 4.500 untuk BBRI.
Selanjutnya: Ini pertimbangan BRI tetapkan harga rights issue Rp 3.400
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News