Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Apalagi, INCO merupakan pemegang konsesi nikel terbesar di tanah air.
"Untuk BUMN bagus, itu kan komitmen pemerintah dalam memajukan holding pertambangan, dan bisa untuk mengamankan hilirisasi," ungkap Nafan.
Baca Juga: Sejumlah emiten logam dan mineral percaya diri capai target produksi 2019
Sayangnya, dari keduanya belum ada yang mau mengeluarkan analisis terkait dengan perkiraan nilai valuasi 20% saham INCO yang akan didivestasikan tersebut.
Sementara itu, Ketua Indonesia Mining Institute (IMI) Irwandy Arif berpendapat bahwa proses divestasi ini memang sebaiknya segera dirampungkan, supaya bisa selesai tepat waktu dan dapat memberikan kepastian.
"Sesuai aturan seharusnya tepat waktu, agar tidak menjadi preseden (proses divestasi)mundur," ungkapnya.
Irwandy menilai, jika MIND ID berhasil menyerap 20% saham INCO, maka hal itu akan mendatangkan efek positif bagi perusahaan plat merah tersebut. Sebab, INCO memiliki cadangan nikel yang masih banyak, serta komoditas nikel memiliki nilai strategis yang dibutuhkan industri.
Baca Juga: Ini rekomendasi saham Profindo Sekuritas untuk perdagangan, Jumat (4/10)
"Bagi BUMN yang mendapat prioritas akan menambah cadangan dan portofio mereka. Apalagi nikel adalah salah satu komoditas tambang signifikan untuk industri, seperti baterai, perkapalan, dan pesawat terbang," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News