kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Holding BUMN farmasi resmi terbentuk, simak rekomendasi analis


Kamis, 06 Februari 2020 / 20:12 WIB
Holding BUMN farmasi resmi terbentuk, simak rekomendasi analis


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi resmi terbentuk. Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk PT Bio Farma menjadi induk perusahaannya. Adapun holding BUMN farmasi terdiri dari  PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF), dan PT Phapros Tbk (PEHA). 

Berdasar data yang dihimpun Kontan.co.id, holding ini bertujuan memperkuat kamandirian industri dan meningkatkan ketersediaan produk.

Baca Juga: Wabah virus corona, masker N95 Kimia Farma (KAEF) ludes diborong BNPB

Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyri, menjelaskan bahwa tantangan industri farmasi di Indonesia berupa ketergangungan bahan baku obat dan keterbatasan jalur distribusi. 

Lebih lanjut dijelaskan, dengan adanya holding ini ditargetkan impor bahan baku dapat ditekan hingga 15%. Sehingga pada 2021 nanti ketergantungan terhadap impor menjadi 75%. Adapun pendapatan konsolidasi BUMN holding ini diprediksi mencapai Rp 16,8 triliun tahun ini. 

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan holding BUMN farmasi belum akan menggerakkan saham-saham emiten farmasi plat merah.  "Pelaku pasar kan butuh realisasi pertumbuhan kinerja setelah pembentukan holding," kata William ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (6/2). 

Baca Juga: Holding BUMN Farmasi dorong kemandirian industri farmasi nasional

Menurutnya, untuk saat ini saham-saham emiten farmasi masih belum dilirik. William menyarankan trading untuk jangka pendek dan jangka menengah dengan jangka waktu hingga tiga bulan.

INAF direkomendasikan buy dengan target harga Rp 1.000, sementara KAEF disarankan wait and see.

Baca Juga: Kimia Farma (KAEF) targetkan kurangi impor bahan baku obat dari China hingga 15%

Untuk PEHA jika perdagangan sudah ramai dan harganya mulai naik,  William  baru menyarankan buy dengan target harga Rp 1.000 hingga Rp 1.600. Adapun strategi perdagangan yang disarankan adalah jangka panjang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×