Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) terkoreksi sepanjang Mei 2020. IHSG mengalami pelemahan dari level 4.716,43 pada akhir April 2020 ke level 4.641,55, Rabu (27/5) atau setara 1,59%.
Penurunan IHSG diikuti penurunan kapitalisasi pasar saham-saham jumbo. Berdasar catatan Kontan, di antara 10 saham berkapitalisasi pasar terbesar yang mayoritas menurun, hanya PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Astra International Tbk (ASII) yang bertumbuh.
Baca Juga: IHSG naik 1,78%, tengok valuasi saham-saham emiten big cap ini
Kapitalisasi pasar HMSP naik paling drastis hingga 17,91% menjadi Rp 226 triliun dari sebelumnya Rp 185,53 triliun. Sementara itu, kapitalisasi pasar ASII juga terkerek 11,44% menjadi Rp 176 triliun dari sebelumnya Rp 155,86 triliun.
Jika melihat pergerakan harga sahamnya, harga saham HMSP dan AALI memang cenderung menghijau sepanjang Mei. Saham HMSP tumbuh 21,63% menjadi Rp 1.940. Sementara saham ASII terkerek 12,99% menjadi Rp 4.350.
Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony menjelaskan kenaikan yang dialami oleh kedua saham itu dipicu oleh koreksi yang dalam pada bulan-bulan sebelumnya.
" Sehingga untuk saat ini HMSP dan ASII mulai menyesuaikan ke harga yang seharusnya," jelas Chris ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (27/5).
Baca Juga: Saham LQ45: TKIM, LPPF naik paling tinggi, ICBP, INDF paling jeblok
Ke depan kapitalisasi pasar kedua saham itu berpeluang meningkat seiring dengan kenaikan harga sahamnya. Menurut Chris, HMSP masih memiliki prospek positif karena dari sisi kinerja tidak begitu terdampak Covid-19.
Sementara saham ASII terdorong sentimen positif dari penjualan PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang akan menyumbangkan kas yang besar.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menambahkan, selain sektor perbankan diversifikasi ASII dalam berbagai lini bisnis akan memperkuat kinerjanya di jangka menengah dan jangka panjang.
Untuk emiten rokok seperti HMSP, Nico mengamati saham sektor tersebut memang telah mengalami penurunan harga yang dalam di bulan-bulan sebelumnya karena sentimen cukai rokok.
Baca Juga: Tebar dividen Rp 13,93 triliun, inilah jadwal pembagian dividen HMSP
Akan tetapi, prospek HMSP ini masih kuat karena pangsa pasarnya di Indonesia yang besar. Di sisi lain, penguatan saham HMSP yang terjadi belakang ini juga didorong oleh rencana pembagian dividen dalam waktu dekat.
Sekadar infromasi, HMSP akan menebar dividen sebesar Rp 13,93 triliun. Nantinya, tiap pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp 119,8 per sahamnya. Adapun seluruh laba bersih yang dibukukan di tahun 2019 akan dibagikan sebagai dividen.
"Dalam jangka pendek akan mengalami kenaikan, tetapi hati-hati karena akan masuk fase koreksi terlebih dahulu sebelum melanjutkan kenaikan," jelas Nico kepada Kontan, Rabu (27/5). Untuk saham ASII, lanjutnya, berpotensi menguat hingga Rp 5.000 dalam jangka pendek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News