kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HM Sampoerna (HMSP) Siapkan Inisiatif Hadapi Kenaikan Cukai, Intip Rekomendasinya


Selasa, 11 Januari 2022 / 19:03 WIB
HM Sampoerna (HMSP) Siapkan Inisiatif Hadapi Kenaikan Cukai, Intip Rekomendasinya


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen rokok kembali dihadapkan dengan tantangan seiring pemerintah memutuskan kembali menaikkan harga cukai hasil tembakau. Alhasil, emiten produsen rokok harus menyiapkan berbagai rencana bisnis guna menghadapi tantangan tersebut.

Analis RHB Sekuritas Michael Wilson Setjoadi menjelaskan, emiten rokok seperti PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) sebenarnya akan sulit keluar dari tekanan kenaikan cukai tembakau, terlepas dari manuver bisnis yang akan disiapkan.

Menurutnya, secara fundamental, industri rokok memang tengah dalam tekanan, khususnya sejak 2020 silam. Secara outlook pun untuk tahun ini juga belum banyak berubah, masih akan berada dalam tekanan.

“HMSP memang melakukan beberapa inisiatif untuk mengurangi dampak dari kenaikan cukai ini, tapi dampak dari kenaikan cukai ini memang tidak bisa dihindari,” kata Michael kepada Kontan.co.id, Selasa (11/1).

Baca Juga: Cukai Naik, Emiten Rokok Atur Strategi

Ia mencontohkan, inisiatif HMSP seperti mengeluarkan produk Sigaret Kretek Tangan (SKT) tier-1 yang secara cukai kenaikannya tidak setinggi Sigaret Kretek Mesin (SKM) maupun Sigaret Putih Mesin (SPM) tier-1. Hanya saja, dari sisi margin, produk SKT tier-1 ini tidak menguntungkan produk SKM maupun SPM.

Lalu, inisiatif lain HMSP terbaru adalah dengan memproduksi produk IQOS dengan merek HEETS, yang merupakan official brand produk Marlboro. HMSP bahkan sudah menganggarkan belanja modal senilai Rp 2,37 triliun untuk pabrik produksi HEETS di Karawang yang diharapkan bisa mulai produksi pada kuartal IV-2022.

Adapun, IQOS merupakan perangkat yang dirancang secara khusus untuk memanaskan tembakau dan tidak membakarnya di tembakau yang digunakan merupakan yang secara alami mengandung nikotin.

Michael bilang, HEETS dikategorikan sebagai Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL) yang hanya perlu membayar 57% dari harga eceran yang disarankan pemerintah yakni Rp 27.000. Artinya cukainya hanya Rp 769,5 per batang atau lebih murah 17,7% dari cukai SPM tier-1 yang sebesar Rp 935 per batang (cukai 2021).

 

Menurut Michael, beberapa inisiatif tersebut tidak akan banyak berarti karena secara fundamental, industri rokok saat ini memang kurang baik kondisinya. Pemulihan ekonomi yang digadang-gadang terjadi di tahun ini tidak serta merta akan mengembalikan demand untuk produk rokok tier-1, baik itu SKM maupun SPM.

“Dalam tiga tahun terakhir, kenaikan cukai setidaknya selalu di atas 10%, sementara pertumbuhan daya beli masyarakat pada periode yang sama hanya di kisaran low to mid single digit. Jadi penurunan margin di HMSP masih akan terjadi di tahun ini,” imbuh Michael.

Ia menambahkan, tahun ini bahkan terdapat ancaman kenaikan inflasi di bahan pangan maupun keperluan utilitas seperti listrik dan bahan bakar. Walaupun belum terjadi, menurutnya kenaikan inflasi di Indonesia hanya menunggu waktu saja. Hal ini pada akhirnya akan semakin menekan daya beli masyarakat di mana industri rokok akan terkena imbas negatif.

Menurutnya, salah satu katalis positif yang bisa angkat kinerja HMSP adalah dengan kenaikan harga jual rata-rata (ASP) rokok, agar margin bisa ikut terangkat. Hanya saja, hal ini juga cukup sulit mengingat para perokok saat ini cenderung memilih downgrading ke produk tier-2.

Baca Juga: Harga Rokok Bisa Tembus Rp 40.000 di 2022, Rokok Jenis Apa?

“Jadi kenaikan harga rokok tier-1 ini sebaiknya diiringi juga dengan kenaikan harga produk rokok tier-2, agar bisa memberikan dampak yang lebih substansial,” jelasnya.

Adapun Michael saat ini merekomendasikan untuk beli saham HMSP dengan target harga Rp 1.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×