kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HIP biodiesel Juli 2020 naik, Sinar Mas Agro (SMAR) tingkatkan kapasitas pabrik


Jumat, 10 Juli 2020 / 15:21 WIB
HIP biodiesel Juli 2020 naik, Sinar Mas Agro (SMAR) tingkatkan kapasitas pabrik
ILUSTRASI. Sinar Mas Agro (SMAR) menyambut baik kenaikan HIP biodiesel bulan Juli 2020 dan akan meningkatkan kapasitas pabrik.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Indeks Pasar (HIP) untuk jenis bahan bakar nabati (BBN) biodiesel pada Juli 2020 sebesar Rp 7.321 per liter. Harga ini naik 5,47% dari HIP biodiesel bulan Juni 2020 yang sebesar Rp 6.941 per liter.

Kenaikan harga pasar biodesel disebabkan pada bulan Juli, terdapat penyesuaian dengan kenaikan harga crude palm oil (CPO). PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) sebagai salah satu produsen biodiesel menyambut baik kenaikan HIP ini.

Pasalnya, faktor utama yang mempengaruhi penjualan perusahaan yang biasa disingkat SMART ini adalah harga pasar CPO. "Hal ini termasuk juga harga biodiesel di mana HIP bahan bakar nabati juga mengikuti pergerakan harga CPO," kata Investor Relations Sinar Mas Agribusiness and Food Pinta S. Chandra kepada Kontan.co.id, Jumat (10/7).

Baca Juga: Simak rekomendasi sektor CPO di tengah pandemi dan kenaikan pungutan ekspor

Sebagai gambaran, penjualan produk biodiesel berkontribusi 15% pada terhadap total penjualan SMART per kuartal I-2020 yang senilai Rp 9,62 triliun. Persentase ini sama dengan kontribusi biodiesel terhadap total pendapatan SMART yang mencapai Rp 17,81 triliun pada semester 1-2019.

Pinta menambahkan, hampir seluruh biodiesel yang SMART hasilkan dijual ke dalam negeri untuk memenuhi alokasi kontrak biodiesel yang telah pemerintah tentukan. Alhasil, menurut Pinta, hal tersebut dapat menjaga permintaan biodiesel di tengah pandemi Covid-19 yang memengaruhi perputaran ekonomi di nyaris seluruh dunia.

Sebagaimana diketahui, sejak Januari 2020 pemerintah memberlakukan program pencampuran 30% biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis solar atau dikenal dengan istilah B30. Program ini merupakan peningkatan dari mandat B20.

Peningkatan kapasitas pabrik

Pada akhir Maret 2020, SMART menawarkan Obligasi Berkelanjutan II SMART Tahap I Tahun 2020 dengan nilai pokok Rp 775 miliar. Sebesar 33% dari Rp 775 miliar akan digunakan untuk membiayai sebagian belanja modal untuk penambahan kapasitas pabrik biodiesel yang berlokasi di Tarjun, Kalimantan Selatan.

SMART akan meningkatkan kapasitas produksi biodiesel sebesar 1.500 ton per hari. Menurut Pinta, dengan asumsi 300 hari kerja dalam setahun, maka kapasitas produksi per tahun adalah 450.000 ton.

"Penambahan kapasitas ini terkait dengan dukungan SMART terhadap program pemerintah Indonesia dalam meningkatkan mandat pencampuran bahan bakar nabati," ujar Pinta.

Peningkatan kemampuan produksi juga dilakukan karena kapasitas pabrik biodiesel SMART sudah mencapai utilisasi penuh. Sebagai informasi, SMART saat ini memiliki dua kilang biodiesel yang masing-masing berkapasitas 300.000 ton per tahun.

Kilang tersebut berlokasi di Marunda, Jakarta dan Tarjun, Kalimantan Selatan. Dengan penambahan ini, SMART akan memiliki kapasitas produksi biodiesel sebesar 1,05 juta ton per tahun.

Baca Juga: Tarif pungutan ekspor CPO naik, berikut respons AALI dan SMAR

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×