Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menjual semen sebanyak 4,021 juta ton dari Januari hingga Februari tahun ini. Penjualan itu hanya naik tipis sebesar 1,7% dari penjualan di periode sama tahun lalu.
Penjualan semen ini, berasal dari penjualan domestik yang sebesar 4 juta ton, hanya naik 1,7% year on year (yoy). Sementara penjualan ekspor yang disumbang dari Semen Tonasa hanya tumbuh 2,9% menjadi 14.955 ton.
Pertumbuhan penjualan itu hanya unggul sedikit di atas pertumbuhan industri yang juga hanya naik 1,2%. Di bulan Februari saja, penjualan SMGR mencapai 1,9 7 juta ton.
Kalau dibandingkan dengan bulan Februari di tahun 2013, penjualan ini naik 24,7%. Itu karena penjualan ekspor di bulan Februari tumbuh 34,3% menjadi 11.200 ton.
Penjualan domestik SMGR memang masih kurang bergairah. Dalam dua bulan pertama tahun ini, penjualan Semen Padang turun 4,9% menjadi 1,07 juta ton. Sementara penjualan dari Semen Gresik naik 4,2% menjadi 2,12 juta ton dan penjualan dari Semen Tonasa naik 4,5% yoy menjadi 807.411 ton.
Secara keseluruhan, konsumsi semen domestik hingga bulan Februari memang masih melambat. Hingga Februari lalu, konsumsi semen domestik hanya mencapai 9,17 juta ton. Permintaan di pulau Jawa hanya naik 0,9%. Sementara konsumsi dari Maluku dan Irian turun sampai 24,9%.
Analis Bahana Securities, Teguh Hartanto dan Salman Fajari Alamsyah dalam risetnya mengatakan, meski volume penjualan dari Semen Padang agak mengecewakan, penjualan dari Semen Gresik dan Semen Tonasa masih stabil sehingga perseroan tetap bisa tumbuh sedikit di atas industri.
"Tahun ini, emiten semen termasuk SMGR mendapat tantangan dari kenaikan tarif listrik yang bisa menekan margin," ujarnya. Bahana masih merekomendasikan Hold untuk saham SMGR dengan target harga Rp 14.300 per saham. Saham SMGR trurun 0,17% ke level Rp 15.100 per saham pada perdagangan Kamis (13/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News