Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sudah melesat dalam dua hari perdagangan terakhir, pergerakan pasar saham masih akan volatile dengan fluktuasi yang tinggi. Pasar saham masih dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Senior Vice President, Head of Retail, Product Research & Distribution Division Henan Putihrai Asset Management Reza Fahmi Riawan mengatakan, The Fed diperkirakan akan menahan bunga acuan sampai akhir tahun 2023.
Menurut dia, hal ini dapat memberikan sentimen positif bagi pasar saham Indonesia, karena dapat menekan aliran modal keluar dan mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
"Namun, ada juga faktor-faktor lain yang perlu diwaspadai, seperti perkembangan pandemi Covid-19, krisis energi global, ketegangan geopolitik, dan kinerja ekonomi domestik," kata Reza kepada Kontan.co.id, Minggu (5/11).
Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat pada Senin (6/11), Simak Penopangnya
Oleh karena itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan mengalami fluktuasi dan volatilitas yang cukup tinggi hingga akhir tahun. Tetapi secara umum, Reza memprediksi IHSG masih memiliki potensi untuk menguat lagi, karena didukung oleh prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih baik dari rata-rata negara lain.
Beberapa sentimen penggerak IHSG hingga akhir tahun antara lain adalah laporan kinerja emiten kuartal III 2023, rencana stimulus fiskal pemerintah, dan perbaikan indikator makroekonomi.
Pada pekan lalu IHSG menguat sebesar 0,44%. Hal ini sejalan dengan tren positif di pasar saham global, yang dipicu oleh harapan akan penyelesaian krisis energi dan perlambatan pengetatan moneter The Fed.
"Selain itu, IHSG juga mendapat dukungan dari masuknya dana asing, yang mencapai Rp 1,1 triliun pada pekan ini," kata dia.
Baca Juga: Begini Prediksi Pergerakan IHSG pada Akhir Tahun Usai The Fed Menahan Suku Bunga
Berdasarkan analisis teknikal, IHSG memiliki support di level 6.800 dan resistance di level 7.000. Jika mampu menembus resistance tersebut, maka IHSG berpotensi naik ke level 7.200-7.500 hingga akhir tahun. Namun, jika gagal menembus resistance, maka IHSG berpotensi turun ke level 6.600-6.400.
Menurut Reza, sektor perbankan akan mendapat berkah dari peningkatan kredit, penurunan NPL, dan perbaikan margin bunga. Reza merekomendasikan untuk mencermati saham-saham sektor ini antara lain adalah BBCA, BMRI, BBRI, dan BTPS.
"Lalu pada sektor konsumer akan mendapat dorongan dari peningkatan daya beli masyarakat, stimulus pemerintah, dan musim liburan. Saham-saham pilihan di sektor ini antara lain adalah ICBP, INDF, MYOR, dan UNVR," tuturnya.
INCO, ANTM, TINS, dan MDKA juga akan mendapat keuntungan dari kenaikan harga komoditas global, terutama nikel, timah, dan emas. Terakhir, sektor telekomunikasi akan mendapat dukungan dari pertumbuhan pengguna internet, digitalisasi ekonomi, dan implementasi teknologi 5G. Reza merekomendasikan saham TLKM, EXCL, FREN, dan ISAT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News