kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Hingga akhir tahun, harga nikel dalam tren positif


Rabu, 12 Oktober 2016 / 07:05 WIB
Hingga akhir tahun, harga nikel dalam tren positif


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sentimen positif masih menyelimuti harga nikel pekan ini. Harga nikel terdorong naik berkat data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih buruk dibanding prediksi para analis.

Mengutip Bloomberg, harga nikel pada Senin (10/10) bertengger di US$ 10.520 per metrik ton, atau melonjak 3,13% dibandingkan akhir pekan lalu. Selama sepekan terakhir, harga tumbuh 1,64%.

Jumat (7/10) akhir pekan lalu, Biro Statistik Ketenagakerjaan AS merilis data non-farm payroll yang menunjukkan penyerapan tenaga kerja swasta di luar sektor pertanian. Di September, penyerapan cuma sebesar 156.000. Hasil tersebut tak sesuai prediksi, yakni 171.000.

Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka melihat, realisasi tersebut memberi sinyal bahwa ekonomi AS kurang baik. Alhasil, harga komoditas yang diperdagangkan dengan dollar AS mendulang penguatan. Apalagi, setelah libur panjang, pasar China kembali aktif pekan ini.

"Pasca aktifnya pasar China, harga komoditas di bursa Shanghai bergerak naik," kata Ibrahim.

China merupakan salah satu importir logam terbesar. Penguatan harga nikel dipengaruhi sentimen positif naiknya harga minyak di pasar global yang sudah menembus di atas level US$ 50 per barel. Minggu ini, pelaku pasar perlu memperhatikan pidato pejabat-pejabat bank sentral beberapa negara bagian AS.

Apabila ada indikasi kenaikan suku bunga acuan di akhir tahun, harga nikel berpotensi terkoreksi. Para pelaku pasar juga perlu mencermati data neraca perdagangan China yang dirilis Kamis (13/10).

Ke depan, penguatan harga nikel bakal ditopang pasokan nikel di pasar global yang berkurang, akibat penataan ulang tambang di Filipina. Dari dalam negeri, revisi UU Minerba masih bergulir di Senayan. Di akhir tahun, prediksi Ibrahim, harga nikel bisa menyentuh US$ 11.000 per metrik ton.

Secara teknikal, bollinger bands dan moving average berada 30% di atas bollinger tengah. Stochastic berada di area 60% negatif. Tapi MACD dan RSI berada di area 60% positif.

Hari ini, Ibrahim memprediksi harga nikel akan bergerak di kisaran US$ 10.500–US$ 10.630 per ton. Sepekan ke depan, harga akan bergerak antara US$ 10.410–US$ 10.750 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×